|
SRAGEN (SINDO) – Terobosan baru dilakukan Pemkab Sragen dan Danamon Peduli dalam pengolahan sampah di Pasar Bunder Sragen. Menumpuknya sampah di pasar Sragen kota itu saat ini bakal teratasi dengan program konversi sampah pasar menjadi kompos berkualitas tinggi. Ketua Umum dan Direktur Eksekutif Yayasan Danamon Peduli Risa Bhinekawati dalam lokakarya serta peresmian unit pengelolaan kompos Pasar Bunder di Taman Dayu Sragen kemarin mengatakan, salah satu program utama pihaknya adalah revitalisasi pasar tradisional. Program utamanya dengan meningkatkan kualitas kebersihan dan kesehatan lingkungan. Selain itu Danamon Peduli juga berupaya membangun kemampuan UKM sebanyak 1.300 komunitas pasar tradisional di seluruh Indonesia. Revitalisasi pasar yang dilakukan itu antara lain dengan melakukan pengelolaan sampah terpadu melalui konversi sampah pasar menjadi pupuk organik. ”Setiap pasar tradisional di Indonesia menghasilkan ribuan ton sampah.Dari jumlah tersebut 80-90% di antaranya adalah bahan organik berkualitas tinggi,” kata Risa. Pada tahun ini Danamon Peduli menyediakan anggaran Rp4,5 miliar untuk daerah yang berminat mereplikasi program ini. Sementara itu Bupati Sragen Untung Wiyono mengatakan, setelah proyek yang dilakukan di Pasar Bunder berhasil,pihaknya akan mereplikasikan di 6 pasar lainnya. ”Misi yang kami lakukan cukup sederhana, yakni bagaimana mengolah sampah yang dianggap masalah menjadi berkah,”ujar Untung Wiyono. Program pengolahan sampah menjadi kompos ini sebelumnya juga dilakukan Danamon Peduli di Kab Bantul, DIY. Sementara itu dalam lokakarya di Sragen hadir juga sebagai pembicara Kepala Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia Darmono Taniwiryono dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Depdag Ardiansyah Parman. Setelah itu acara dilanjutkan peresmian unit pengelolaan kompos Pasar Bunder. (ary wahyu wibowo) Post Date : 11 April 2008 |