|
anyar, Kompas Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali bersama warga Desa Keramas, Kecamatan Blahbatu, Kabupaten Gianyar, memilah dan mengolah sampah organik menjadi pakan ternak berharga murah. Sampah olahan itu dijual sekitar Rp 1.000 per kilogram. Selain mendapatkan manfaat ekonomis dan menekan menggunungnya sampah, produk tersebut berguna sebagai pakan penggemukan sapi. Pakan ini mampu menggemukkan ternak rata-rata 630 gram per hari dibandingkan dengan rumput, yang hanya mampu menggemukkan ternak sekitar 300 gram per hari. "Kami mengujikannya ke satu desa dan tergolong berhasil. Setiap hari 500 kilogram sampah dengan olahan ini menghasilkan sekitar 200 kilogram pakan ternak siap pakai," kata peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali Suprio Guntoro, Kamis (22/6). Pihaknya mulai bekerja sama dengan warga Desa Keramas pada Februari 2005. Lokasi pengolahan menggunakan lahan milik desa adat. Peralatan seperti mesin pencacah dan pencampur disediakan BPTP Bali. Sebelum menjadi siap pakan, sampah organik yang telah diolah menjadi tepung itu dicampur dengan bahan lainnya, seperti dedak dan tetasan gula. Pakan ini tidak berbau, bahkan tidak menimbulkan bau berlebihan dari kotoran ternak yang mengonsumsinya. Selain itu, kotoran ternak pengonsumsi pakan tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai kompos. Mangku Made Masa, peternak Desa Keramas, mengaku tengah mencobakan pakan itu pada 13 sapi miliknya. (AYS) Post Date : 23 Juni 2006 |