Medan, Kompas - Puluhan truk pengangkut sampah milik Dinas Kebersihan Kota Medan kembali rusak. Akibatnya, sampah rumah tangga di sejumlah kelurahan menumpuk sekitar dua minggu. Kerusakan ini diperparah dengan kerusakan alat berat (buldoser) di tempat pembuangan akhir.
”Memang kondisi ini menyulitkan kami. Pengangkutan sampah jadi terhambat ke tempat pembuangan akhir. Kami mohon maaf,” ujar Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan Arlan Nasution, Selasa (14/4) di Medan.
Ia mengatakan, setiap hari terjadi kerusakan serius pada mobil pengangkut sampah sebanyak 10-15 kendaraan. Adapun dana yang tersedia tak mencukupi untuk biaya perawatan kendaraan yang rusak sebanyak itu. ”Truk pengangkut sampah itu sudah tua, tidak layak lagi dipakai. Kami sedang merencanakan membeli armada truk baru,” katanya.
Pembelian armada truk ini sudah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Medan 2009. Kini proses pembelian truk dalam tahap pembentukan tim panitia lelang. ”Dananya tersedia sekitar Rp 18 miliar untuk membeli truk pengangkut sampah dan kontainer penampung sampah. Target kami setiap kelurahan (ada 151 kelurahan) di Medan ada penampung sampah,” katanya.
Dana sebanyak ini, tuturnya, sebagian untuk membeli truk sebanyak 67 kendaraan. Di Medan, jumlah truk sampah saat ini ada 115 kendaraan. Petugas pengangkut sampah hanya bisa menggunakan 40 persen kendaraan karena sebagian rusak bergiliran setiap hari.
Hal ini menyebabkan 600 ton sampah di Medan tidak terangkut dari produksi 1.300 ton sampah per hari. Seluruh sampah di Medan dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun, Medan Marelan; dan TPA Namo Bintang, Pancur Batu (Deli Serdang)
Petugas Keamanan Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Eko mengatakan, sampah di tempatnya dua minggu tidak terangkut. Sampah ini memicu bau busuk di lorong-lorong perumahan. ”Warga di dua perumahan di kelurahan ini sudah berkali-kali menanyakan kepada kami,” tuturnya.
Sebagian besar tong sampah warga sudah tidak muat. Mereka menaruh sampah itu ke dalam kantong plastik.
Eko mengatakan, pihaknya sudah mengonfirmasi hal ini kepada Dinas Kebersihan. Jawaban mereka adalah truk dalam kondisi rusak. Setelah itu, tidak ada jawaban lagi dari mereka. Persoalan seperti ini pernah terjadi pada awal Maret lalu di kelurahan yang sama. (NDY)
Post Date : 15 April 2009
|