KEBUMEN - Sejak dibangun tanggul pengaman di muara Kali Suwuk, setiap pagi sampah menumpuk di kawasan Pantai Karangbolong di Kecamatan Buayan. Dampaknya, kunjungan wisatawan belakangan ini makin berkurang. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Kebumen Drs H Airmas kemarin menuturkan, dulu sebelum ada bangunan jetty (tanggul pengaman), Pantai Karangbolong masih tampak bersih. Ada sampah, namun tidak sebanyak sekarang. Belakangan ini sejak ada bangunan yang berfungsi untuk memperlancar alur muara Kali Suwuk itu, sekitar pantai makin kotor sampah kayu dan sebagainya.
Airmas menduga, penyebabnya semua sampah menepi di Pantai Karangbolong. Padahal, dulu sampah-sampah itu terbuang ke dalam laut. ’’Kami tidak menyalahkan ada jetty, namun kini setiap pagi sangat banyak sampah di Pantai Karangbolong,’’ jelasnya.
Saat menyinggung upaya penataan objek wisata tersebut, Airmas menyatakan, kini digagas pembangunan jembatan gantung yang berfungsi menyatukan kawasan objek wisata Pantai Suwuk di sebelah timur dengan Pantai Karangbolong. Pantai Suwuk di Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring, makin berkembang dan dikunjungi banyak wisatawan.
Memiliki Pesona
Sebaliknya, Pantai Karangbolong yang lebih dahulu terkenal, kini makin ditinggalkan pengunjung. Diharapkan nanti jembatan gantung akan bisa berfungsi memudahkan wisatawan untuk menikmati Pantai Suwuk sekaligus Pantai Karangbolong sekali datang. Kedua objek wisata itu masih memiliki pesona dan keindahan alam bagi para pengunjung lokal dan luar daerah. Para penjual makanan dan warung di Pantai Karangbolong pun mengaku, sejak beberapa tahun ini pengunjung makin sepi. Bahkan, pada hari biasa pelancong sangat sepi. Hanya ada satu atau dua anak muda yang datang. Pada hari Minggu kadang-kadang ada satu dua rombongan atau keluarga. ’’Sangat sepi pada hari biasa. Bahkan, kadang-kadang tidak ada satu pun yang datang,’’ keluh Sainah, pedagang jajanan di mulut Pantai Karangbolong.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kebumen Miftahul Ulum sangat mendukung pembangunan jembatan gantung. Bahkan, komisinya sudah sejak dua tahun ini mengusulkan dibangun fasilitas pariwisata yang bisa menjadi daya tarik wisatawan. Mengingat potensi wisata pantai selatan dari sisi panorama alam dan potensi lain sangat luar biasa. Namun sarana masih sangat terbatas.
Miftah juga meminta Pemkab untuk bisa mengatasi potensi hasil pertanian di kawasan pantai selatan sebagai penunjang wisata. Dia menyebutkan, hasil buah-buahan, holtikultura, dan hasil pertanian. Mengingat hasil pertanian lahan pasir itu sangat besar dan bisa menjadi daya tarik sebagai paket wisata pantai, sekaligus pengunjung diajak melihat hasil-hasil pertanian di daerah pesisir tersebut.(B3-66)
Post Date : 18 Mei 2009
|