Tangerang, Kompas - Dua hari pasca-Lebaran, Selasa (22/9), sampah rumah tangga terlihat menumpuk di sejumlah pasar tradisional dan di pinggir jalan raya di Kota Tangerang dan sebagian Jakarta. Pada masa liburan Lebaran ini, sampah-sampah itu belum terangkut.
Selain mengganggu pemandangan, bau tidak sedap tercium sehingga mengundang kerumunan lalat. Sejauh pengamatan hingga kemarin, sampah-sampah terlihat berserakan, sebagian menumpuk dan menggunung, baik di tempat sampah maupun di trotoar pinggir jalan.
Di Tangerang, serakan dan tumpukan sampah terlihat di sejumlah titik, antara lain di sepanjang Jalan Sitanala, Jalan Raya Serpong, Kisamaun, Cipondoh Raya, dan Jalan Raya Ciledug, Tangerang, Banten. Tumpukan sampah menggunung dan melebar hingga ke jalan raya juga terlihat di kawasan Kreo, Ciledug. Bahkan, serakan dan tumpukan sampah melebar sampai ke badan jalan karena tidak ada petugas yang mengangkut.
”Sampah meluber ke jalan karena tidak diangkut sejak Lebaran. Kami harus hati-hati saat melintas. Baunya juga tak sedap dan menyengat,” kata Sabrin (29), warga Serpong Utara.
Sampah plastik, sayuran mengering, dan sampah-sampah berserakan tertiup angin di jalan di dalam kawasan pasar tradisional, seperti Pasar Lama, Pasar Anyar, Pasar Bengkok-Pinang, Pasar Lembang, dan Pasar Baru- Ciledug. Tumpukan sampah sayuran dan buah-buahan membusuk, serta berbagai sampah berbahan plastik juga terlihat di pasar-pasar tradisional ini.
Di depan Pasar Baru Ciledug, sampah-sampah yang terbungkus dalam kantong plastik dan karung juga terlihat menumpuk di atas pembatas jalan (separator). Beberapa kantong yang berisi sampah itu terlihat jatuh di badan jalan dan terlindas kendaraan yang melintas sehingga sampah berceceran di jalan itu.
Di Jakarta
Pemandangan serupa terlihat di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sampah dalam kantong plastik, karung, atau yang dibiarkan tanpa pembungkus menumpuk di atas pembatas jalan di Jalan Raya Kebayoran Lama dari arah Pasar Kebayoran Lama menuju persimpangan Jalan Panjang. Sampah-sampah itu ditumpuk warga di atas separator. ”Biasanya, setiap hari sampah- sampah itu diangkut petugas. akan tetapi, sejak Lebaran, sampah itu tidak diangkut sehingga banyak yang berjatuhan di jalan,” kata Ujang, pedagang di Pasar Kebayoran Lama.
Di pasar itu juga, tumpukan sampah basah terlihat di pinggir jalan. Tumpukan sampah yang tidak terangkut juga terlihat di tempat pembuangan sampah di Pasar Palmerah. Sejak Lebaran, sampah-sampah itu belum diangkut. (PIN)
Post Date : 23 September 2009
|