|
Bandung, Kompas - Akibat lambannya pengangkutan sampah di Pasar Induk Gedebage Bandung, sampah menumpuk di jalan-jalan pasar. Sampah juga memenuhi saluran drainase sehingga air di sekitar pasar menggenang bila turun hujan. Berdasarkan pemantauan Kompas, Selasa (1/11), sampah- sampah berupa buah busuk dan sabut kelapa menumpuk di kanan kiri jalan. Sampah yang telah lama tak terangkut menjadi hancur serupa lumpur yang mengakibatkan jalan becek dan berbau.Kondisi itu berbeda jauh dengan kondisi jalan Pasar Cimol di sebelah utara Pasar Induk Gedebage. Jalan di pasar pakaian tersebut sudah dibeton dan tidak banyak sampah. Menurut pengakuan seorang pedagang, Opit (47), kondisi itu telah berlangsung lama, tetapi tidak ada tindakan perbaikan. Mestinya, yang namanya pasar induk tidak begini keadaannya, ujar Opit. Bagaimanapun, kata dia, hal itu menjadikan para pembeli merasa risih berkunjung ke Pasar Induk Gedebage. Kalau punya modal, lebih baik saya pindah ke Pasar Ciroyom, ujar Opit. Menurutnya, sebelumnya sampah dibuang ke lokasi yang sekarang dibangun Pasar Cimol. Direktur Teknis Operasional Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Cece H Iskandar mengatakan, pembersihan sampah di Pasar Induk Gedebage terkendala oleh keterbatasan armada pengangkut sampah. Sejak ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwigajah, petugas hanya bisa membersihkan sampah di siang hari. Kalau dulu bisa 24 jam, ujar Cece. Dia berjanji, sehabis Lebaran, pihaknya akan menggunakan alat berat untuk membersihkan tumpukan sampah di pasar itu. (d06) Post Date : 02 November 2005 |