|
BANJAR, (PR).Pembangunan tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) di betulan Jln. Tentara Pelajar, Kota Banjar tepatnya di RT 02 RW 10, Desa Hegarsari, Kecamatan Pataruman diprotes warga sekitar. Mereka mengkhawatirkan jika TPSS dibangun permanen, polusi udara lebih parah. "Di sana, sering menumpuk sampah sampai membusuk. Akibatnya, setiap hari kami mesti menikmati aroma tak sedap, bau yang menyengat. Bahkan, lalat-lalat beterbangan ke permukiman," tutur Cecep, salah seorang warga, Senin (28/11). Ia dan warga sekitar mengharapkan TPSS itu dipindahkan ke tempat yang tidak berdekatan dengan permukiman penduduk. "Bayangkan saja, pemukiman kami hanya berjarak 5 meter dari lokasi TPSS itu. Padahal, warganya cukup padat," imbuhnya. Ternyata bukan warga sekitar saja yang memprotes TPSS itu, namun sejumlah nasabah bank, yang lokasinya kebetulan tidak begitu jauh, sekira 7 meter dari TPSS, pun turut merasa tak nyaman. "Kami kadang terganggu bau tak sedap itu. Bila terus-terusan, tidak menutup kemungkinan pindah menabung ke bank lain," cetus salah seorang keluarga nasabah, Hasan (45), ketika menunggu keponakannya menabung. Namun di lain pihak, Kepala UPTD Kebersihan, Dinas Tata Ruang, Permukimana dan Lingkungan Hidup, H. Agus Nugraha, S.Sos., mengatakan, jika TPSS dipermanenkan, sampah tak mungkin munumpuk lagi. "Insya Allah, setelah dibangun stage, sampah di TPSS itu tak bakalan menumpuk terlalu lama. Karena sampah yang diperoleh dan dikumpulkan itu, nanti bisa langsung dimasukkan ke kontainer. Secara otomatis mempermudah proses pengangkutan sampah ke tempat pembuangan sampah akhir (TPSA)," kata Agus. Menurutnya, setelah pembangunan TPSS ini selesai dan dioperasikan, pihaknya bakal menyediakan tiga kontainer. "Mudah-mudahan saja, semua rencana bisa direalisasikan," harapnya. (E-34) Post Date : 29 November 2005 |