|
TANGERANG--MIOL: Sampah pasar dan sampah rumah tangga menumpuk di Pasar Cikupa dan Pasar Curug Kabupaten Tangerang, Banten sejak sepekan ini, hingga menimbulkan aroma yang tidak sedap dan memacetkan arus lalu lintas di kawasan tersebut akibat menutup sebagian badan jalan. Menumpuknya sampah di kedua pasar tersebut menimbulkan bau tidak sedap terutama dirasakan oleh para pejalan kaki maupun pedagang pasar yang terletak di jalan Raya Serang itu. Bahkan tempat pembuangan sampah sementara berupa bak terbuka terbuat dari besi dan bangunan bak penampung yang ada di depan Pasar Cikupa sudah tertimbun oleh kotoran bekas pedagang. Akibat sampah menumpuk tersebut, arus kendaraan yang melintas di depan Pasar Cikupa dengan tujuan Balaraja dan Serang atau sebaliknya terpaksa memperlambat kecepatan karena kendaraan yang biasanya mampu dilalui tiga jalur kini hanya sejalur. Kemacetan pun tak dapat dihindari setelah kendaraan yang melintas berupaya untuk berjalan lambat, diperparah lagi setelah para pedagang berjualan di bahu jalan. Pemandangan serupa juga terjadi di pasar Curug, sejak sepekan ini, sampah tidak terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Pasir Muncang, Kawasan Jayanti Tangerang yang telah ditutup dua pekan lalu. Sementara itu, Camat Cikupa Drs. Soma Atmaja ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa sampah pasar dan beberapa lokasi lain di wilayahnya tidak dapat diangkut oleh truk akibat ke TPA Pasir Muncang ditutup. "Saya sudah beberapa kali menghubungi koordinator kebersihan di wilayah Cikupa agar sampah segera diangkut ke TPA, namun petugas mengalami kendala untuk pembuangannya karena TPA ditutup," kata Soma. Dia mengatakan bahwa akibat sampah yang bertumpuk di Pasar Cikupa pihaknya selalu menerima kritikan berupa caci maki pedagang, namun masalah itu ditanggapi positif karena ini merupakan suatu persoalan serius. Namun begitu, pihaknya merasa yakni bahwa Sabtu sore ini, sampah tersebut akan dibawa ke TPA lain di Jatiwaringin, Mauk. (Ant/OL-1) Post Date : 02 Juli 2005 |