|
BANDUNG, (PR).-Tumpukan sampah di wilayah Kota Bandung masih saja terjadi. Di wilayah Bandung Timur, misalnya, diperkirakan lebih dari 640 m3 tumpukan sampah tidak terangkut sejak satu bulan lalu. Armada pengangkut kurang dan tidak ada alat berat untuk memasukkan sampah ke truk. Tumpukan sampah itu terlihat di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Cicadas sekira 100 m3 (10 truk), Cijambe (10 truk), Pasar Ujungberung (8 truk), Cisaranten (15 truk), Sanggarhurip (15 truk). Di wilayah Bandung Tengah satu TPS yang mengalami penumpukan yaitu di TPS Jln. Suci, dengan volume sekira 100 m3. Adanya tumpukan sampah itu diakui Kabag Humas PD Kebersihan Kota Bandung, S. Yosef, Selasa (12/12). Sampah itu tidak bisa terangkut karena tidak ada alat berat. Sampah yang sudah menumpuk lama tidak bisa dimasukkan dengan cara manual atau dengan menggunakan tangan, tapi harus menggunakan alat berat, katanya. Diakui pula, jumah alat hanya ada dua. Itu pun digunakan di Bandung Tengah dan Bandung Barat. Sementara Bandung Timur harus meminjam alat berat dari Bandung Tengah. Alat berat digunakan oleh Bandung Tengah sehingga Bandung TImur tidak kebagian. Akibatnya, terjadi penumpukan, katanya. 40 kendaraan Menurut Yosef, terjadinya tumpukan sampah itu tidak terlepas dari jumlah armada yang kurang memadai. Idealnya, jumlah armada sebanyak 140 unit, namun yang ada hanya 86. Dari jumlah itu, hanya 70 unit yang bisa beroperasi. Sisanya, 16 kendaraan dalam keadaan rusak. Faktor lain yakni jauhnya jarak tempuh dari tempat produksi sampah hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Desa Sarimukti Kec. Cipatat Kab. Bandung. Satu rit diperkirakan jaraknya 115 km, sehingga satu kendaraan truk tidak bisa lebih dari tiga rit, kata Yosef. Dalam waktu dekat, PD Kebersihan akan menerima tambahan 40 armada pengangkut sampah. Truk-truk itu segera dioperasikan sehingga permasalahan seluruh sampah bisa segera terangkut. (A-113) Post Date : 13 Desember 2006 |