|
SUMEDANG, (PR).Aktivitas pengangkutan sampah dari tempat-tempat penampungan sementara di wilayah Kabupaten Sumedang, belakangan ini kerap tersendat. Akibatnya, di beberapa tempat penampungan sampah sementara (TPSS), dalam beberapa hari terakhir sempat diwarnai tumpukan sampah menggunung. Tumpukan sampah tidak terangkut, di antaranya dalam dua hari terakhir terlihat di TPSS sekitar Pasar Tanjungsari. Bahkan menurut warga di sekitarnya, hal itu sudah berlangsung seminggu. "Enggak tahu kenapa, dalam waktu seminggu ini, angkutan mobil sampah jadi jarang datang ke sini," ujar Cecep, warga di sekitar TPS sementara, Pasar Tanjungsari, Rabu (26/10). Pelaksana teknis di Sub Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Sumedang, A.A. Wahya Susnandar, membenarkan jika hal tersebut terjadi karena faktor penurunan aktivitas pengangkutan sampah. Dia juga, tidak membantah, bahwa penumpukan sampah di TPSS sekitar Pasar Tanjungsari seperti itu, sudah berlangsung selama sepekan. "Kami telah menerima laporannya, dan saya sendiri telah mengecek langsung ke Tanjungsari. Kenyataannya, memang seperti itu. Itu terjadi karena, frekuensi mobil angkutan sampah ke sana, dikurangi. Misalnya, mobil angkutan sampah yang biasanya menarik sampah di Tanjungsari, rata-rata dua rit per hari, belakangan ini hanya satu rit," ujarnya, tanpa bersedia menjelaskan alasan pihaknya mengurangi frekuensi pengangkutan sampah ke TPSS tersebut. Sementara itu, pelaksana tugas (Plt) Kepala DPLH Sumedang, Drs. Dindin Fachrudin, Rabu (26/10), menyatakan, tumpukan sampah di TPSS Pasar Tanjungsari, baru terjadi dalam dua hari terakhir saja. Hal itu, karena pada Selasa (25/10), pihaknya memang sengaja tidak menurunkan truk pengangkut sampah ke TPSS Tanjungsari. Dia menyebutkan, hal itu dilakukan pihaknya karena pada Selasa (25/10) armada mobil angkutan sampah Pemkab Sumedang, yang biasa menarik sampah dari TPSS Tanjungsari, difokuskan menarik sampah dari TPSS di Kecamatan Cimanggung. Sementara, sejumlah mobil pengangkut sampah yang lainnya, pada hari tersebut diarahkan menarik sampah di sejumlah TPSS kawasan perkotaan yang telat terangkut armada angkutan sampah. "Mulai hari ini, sampah di Tanjugsari pun, sebagian sudah kami tarik," katanya. Dia menyebutkan, kondisi penumpukan sampah tak terangkut akibat faktor yang sama, dalam beberapa hari terakhir tidak hanya terjadi di TPSS Pasar Tanjungsari. Tetapi, sempat terjadi pula di Kecamatan Darmaraja dan Wado. Dindin mengatakan, penurunan frekuensi pengangkutan sampah yang mengakibatkan terjadinya penumpukan sampah di beberapa TPSS itu, dikarenakan pihaknya telah kehabisan anggaran bahan bakar minyak (BBM) operasional mobil pengangkut sampah, termasuk BBM untuk operasional alat berat di TPS akhir. "Alasannya, satu. Karena anggaran BBM untuk operasional angkutan sampah dan alat berat di TPSA untuk bulan ini, sudah habis," ujarnya. Diterangkannya, untuk bulan ini pihaknya telah menerima anggaran untuk itu dari Bagian Keuangan Setda Sumedang senilai Rp 13 juta. Namun, karena ada kenaikan BBM, anggaran yang diterima pihaknya , hanya cukup untuk 10 hari.(A-91) Post Date : 27 Oktober 2005 |