Sampah Meluber Keluar Zona

Sumber:Jawa Pos - 04 Mei 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

MOJOKERTO - Tempat pembuangan sampah (TPA) Kota Mojokerto di Lingkungan Randegan, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari berpotensi menimbulkan penyakit bagi warga sekitar. Lokasi pembuangan sampah yang lahannya kian kritis, sampah-sampah yang kini dipungut dari seluruh penjuru kota tidak tertampung lagi.

Bahkan sudah meluber hingga batas pagar depan area TPA, lantaran truk pengangkut sampah tidak dapat memasuki akses sampah sebanyak 6 zona yang ada. ''Kalau kita memaksakan masuk ke zona sampah dalam kondisi seperti ini sepertinya tidak mungkin. Sebab, akibat musim hujan tanah yang ada cukup lembek karena itu bukan tanah keras, tapi bekas tumpukan sampah lama,'' ungkap Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Sutarwanto, kemarin.

Sejauh ini, sampah yang diambil dari seluruh TPS terpaksa terhenti sampai di depan pengolahan komposting hingga pintu depan area. Bahkan, jarak antara pengolahan komposting dengan perumahan warga hanya berjarak sekitar 300 meter.

Dengan begitu, kondisi tersebut cukup berdampak bagi kesehatan manusia. Seperti kolera, penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan diare. ''Termasuk keasrian TPA itu sendiri juga terganggu," jelas Sutarwanto.

Meski begitu, sebenarnya kondisi tersebut, kata Tarwanto bisa diatasi lebih dini. Menyusul tumpukan sampah di setiap zona yang idealnya setinggi enam meter belum semuanya terisi. Namun, karena truk sampah terhambat akses jalan, akhirnya sampah terpaksa ditumpahkan di luar zona.

''Kalau saja sekarang sudah ada jalan bantu berupa pengurukan sirtu, pasti kondisi yang ada seperti tampak sekarang tidak muncul," imbuhnya. Setiap hari TPA Randengan Kelurahan Kedundung menampung sekitar 300 meter kibik sampah.

Tarwanto menambahkan, terkendalanya hambatan pembuatan jalan bantu, karena pengadaan sirtu senilai Rp 140 juta yang sudah diaggarkan dalam APBD 2010 saat ini harus melalui tender. ''Karena harus tender, maka untuk realisasi butuh waktu lagi. Sedang saat ini kondisi TPA bisa dibilang kritis," ungkapnya.

Tetapi, yang lebih dikhawatirkan atas kodisi demikian, TPA Randegan tidak lagi ideal untuk pembuangan sampah. Sebab sudah dikelilingi oleh pemukiman warga. Padahal radius antara TPA dengan pemukiman idealnya 2 kilometer. Tetapi di TPA Randegan hanya beradius 300 meter dari pemukiman penduduk.

''Kalau musim penghujan begini, dampak negatif sampah yang sebagian besar dari limbah pembuangan rumah tangga yang belum terurai ini tentunya sangat mengkhawatirkan," tandas Sutarwanto.

Kendati demikian, jika hingga satu bulan ke depan, musim penghujan belum juga reda, pontensi penyakit yang dialami masyarakan bukan tidak mungkin akan terealisasi. Bahkan, akses jalan menuju TPA yang melintasi perumahan warga saat ini udah menjadi jujugan lalat. ''Tapi untuk menghindari itu (penyakit, Red) kita aktif melakukan penyemprotan lalat," tandasnya. (ris/yr)



Post Date : 04 Mei 2010