Jakarta, Kompas - Banyaknya warga Jakarta dan sekitarnya yang merayakan pergantian tahun di tempat-tempat hiburan menyisakan tumpukan sampah. Sampah masih belum dapat dibersihkan secara total sampai hari kedua di Tahun Baru.
Menurut Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna, Minggu (2/1), di Jakarta Timur, sampai Sabtu (1/1), jumlah sampah yang ditinggalkan warga mencapai 7.149 ton. Jumlah itu 19 persen lebih banyak dibandingkan dengan jumlah total sampah harian yang mencapai 6.000 ton.
”Kami sudah memperkirakan bakal banyak sampah yang ditinggalkan warga seusai perayaan Tahun Baru. Oleh karena itu, Dinas Kebersihan DKI menyiapkan 3.600 petugas kebersihan di lima wilayah kota,” kata Eko.
Dari 3.600 petugas yang dikerahkan, 1.700 petugas di antaranya ditempatkan di Ancol, Ragunan, Monas, dan TMII. Keempat lokasi itu merupakan lokasi yang paling banyak dikunjungi warga dan paling kotor di pagi harinya.
Para petugas kebersihan masih bekerja pada Minggu (2/1) karena tempat-tempat itu masih dikunjungi oleh puluhan ribu orang. Sampah juga terus bertebaran karena para pengunjung tidak disiplin membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan.
”Saya sudah menyapu kawasan ini sejak kemarin. Saat ini sampahnya masih saja banyak karena para pengunjung terus berdatangan. Mungkin besok sampahnya baru berkurang karena sudah tidak libur,” kata Suparjo, penyapu jalan di Taman Margasatwa Ragunan.
Di Taman Monas, sampah juga bertebaran di mana-mana meski para petugas kebersihan tidak berhenti menyapu. Banyaknya jumlah pengunjung yang piknik di taman dan menaiki tugu Monas dari pagi sampai sore membuat sampah terus bertebaran.
Di Ancol, selain membersihkan sampah, pengelola Taman Impian Jaya Ancol juga mengajak warga mengolah sampah hijau menjadi kompos. Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Budi Karya Sumadi mengajak masyarakat untuk lebih peduli lingkungan dan bukan hanya membuang sampah. (ECA)
Post Date : 03 Januari 2011
|