|
JAKARTA -- Penanganan sampah imbas badai yang mengakibatkan genangan air di kawasan Ancol, Jakarta Utara, hingga kemarin (1/2), belum tuntas ditangani. PT Pembangunan Jaya Ancol mengerahkan puluhan petugas untuk membersihkan sampah yang berserakan. Dalam pantauan Republika di Beach Pool, Ancol, sampah masih terapung dalam jumlah banyak di pantai ini. Petugas kebersihan, memunguti sampah secara manual. Kepala Departemen Perencanaan Perusahaan PT Pembangunan Jaya Ancol, YJ Harwanto, kejadian Sabtu lalu (28/1) lalu mrupakan peristiwa luar biasa. Menurutnya, secara teknis dalam kondisi normal, Ancol tak mungkin tergenang. ''Level area Ancol pada posisi aman. Sabtu lalu (28/1), red) selain pasang dan limpahan air hujan, ada badai,'' tutur Anto, Rabu (1/2) di Jakarta. Akibat kondisi cuaca itu, ujar Anto, panggilan Harwanto, terjadi gelombang yang melebihi biasanya. Gelombang itu, lanjutnya, melampaui pemecah gelombang dan tanggul yang dibuat Ancol. Dia menambahkan, 19 pompa milik Ancol pun tak bisa segera mengeluarkan air dari kawasan wisata ini. Demikian pula dalam masalah sampah, Anto mengakui penanganannya tersendat. Hal ini, menurutnya, karena pembersihan sampah di darat harus dilakukan dengan menjumput satu per satu. Untuk perairan, ujarnya, selain menunggu sampah terdampar di pantai juga dilakukan penjaringan sampah. ''Pada kondisi normal, sampah tak bisa masuk ke lokasi wisata. Karena, telah kita pasangi jaring penahan sampah di timur dan barat. Kemarin (Sabtu, red), luar biasa,'' papar Anto. Menurutnya, genangan itu air itu merupakan yang pertama sejak Ancol berdiri pada 1962. Tentang kerugian akibat tergenangnya sebagian kawasan wisata, Anto menolak menyebutkan nominal. ''Memang ada penutupan setengah hari pada Sabtu lalu itu. Ada dampak pada corporate. Juga pada kenyamanan pelanggan,'' ujarnya. Anto menegaskan, genangan hanya terjadi di Dufan dan sebagian kawasan Putri Duyung. Sebagai antisipasi limpahan air tak terulang di masa mendatang, Anto menyebutkan ada solusi jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek, sebutnya, adalah optimalisasi pompa dan peninggian tanggul. Adapun solusi jangka panjang, Anto menyebutkan rencana Ancol untuk membuat sistem folder di kawasan tersebut. Tapi, dia menolak merinci lebih jauh dengan alasan sedang dalam pembahasan. Dia hanya bersedia menyebutkan target waktu, yaitu dalam jangka lima tahun ke depan. (c35 ) Post Date : 01 Februari 2006 |