Sampah Kembali Mengancam

Sumber:Pikiran Rakyat - 22 Maret 2007
Kategori:Sampah Luar Jakarta
BANDUNG, (PR).-Kota Bandung terancam tertutup sampah lagi apabila pemerintah kota tidak segera turun tangan dalam penyediaan kendaraan pengangkut sampah. Saat ini, penumpukan sampah terjadi di beberapa tempat pembuangan sementara (TPS) akibat keterbatasan truk pengangkut.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung M. Ikbal di Jln. Aceh Kota Bandung, Rabu (21/3).

Jumlah truk PD Kebersihan Kota Bandung masih belum ideal. Walaupun sudah ada tambahan 20 unit truk baru dari Pemkot Bandung, itu tidak cukup. Apalagi jumlah truk yang rusak juga cukup banyak, katanya.

Data dari PD Kebersihan Kota Bandung, jumlah kontainer yang dimiliki sebanyak 171 unit. Truk lama 86 unit dan 10 diantaranya rusak berat. Truk baru tercatat 20 unit. Motor roda tiga 6 unit, dan mobil kancil 6 unit.

Oleh karenanya, Ikbal menyarankan agar Pemkot Bandung segera memberi bantuan truk pengangkut dan mengoordinasikan aparat kewilayahan (camat, lurah, ketua RW dan RT) untuk mempercepat konsolidasi dengan PD kebersihan Kota Bandung.

TPA Leuwigajah

Sementara itu, Wali Kota Cimahi Itoc Tochija menyatakan, sudah menyetujui investor dari Kanada untuk pengelolaan sampah di TPA Leuwigajah. Kami setuju karena mereka menawarkan pengelolaan dengan biaya murah dan ramah lingkungan. Lokasinya pun berada di kawasan Cimahi sehingga lebih ringan biayanya, katanya usai membuka Musda MUI Kota Cimahi di Gedung Dakwah, Jln. Rd. H. Julaeha Karmita, Rabu (21/3).

Penataan ulang kawasan TPA Leuwigajah, lanjut Itoc, harus dimulai tahun ini juga. Program saat ini menyelesaikan drainase dengan biaya Rp 1 miliar. Tapi, program itu harus disinkronisasi dengan Kota Bandung dan Kab. Bandung. Sementara ini, kami menunggu hasil detail engineering design (DED) dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jabar, ujarnya.

Itoc menyatakan, Cimahi memang memerlukan tempat pengelolaan sampah, termasuk mempertimbangkan ajakan dari Pemkot Bandung untuk sumbang sampah. Tapi, kami harus memilih yang biaya relatif murah dan terjangkau sehingga subsidi tidak terlalu besar. (A-154/A-158)



Post Date : 22 Maret 2007