|
SUMBER,(PRLM).- Sampah industri dan rumah tangga memenuhi sejumlah daerah aliran sungai (DAS) di wilayah Kabupaten Cirebon, selain mengotori air, limbah tersebut mempercepat pendangkalan DAS. "Tidak hanya itu, kebiasaan jorok oknum pemilik industri dan ibu rumah tangga tersebut bisa mengakibatkan air sungai meluap dan menimbulkan banjir saat musim hujan akibat aliran dangkal dan tersumbat," kata Y. Suharyono, Seketaris Komisi Konservasi Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung,Jumat (2/11). Menurut Suharyono, rendahnya perilaku bersih masyarakat pantura Cirebon, terutama tidak bisa menghilangkan kebiasaan membuang sampah atau limbah di sungai, sudah mengkhawatirkan. Karena, bukan hanya ibu rumah tangga, namun, mereka yang memliki industri rumah tangga bahkan, usaha kecil menengah masih terbiasa membuang sampah industri ke sungai. Akibat perilaku tersebut, lanjut dia, pada saat musim kemarau sekarang sejumlah sungai yang terbilang besar dipenuhi sampah industri dan rumah tangga hingga tak elok dipandang mata. Seperti terlihat di Sungai Cipager khususnya yang masuk wilayah Desa Batembat, Kecamatan Tengahtani, Sungai Kedawung, Sungai Banjir Kanal atau Sungai Gunungsari yang terletak di perbatasan Kota dan Kabupaten Cirebon, Sungai Soka Plumbon, Sungai Jamblang, Ciwaringin, Cisanggarung, Kalijaga dan lainnya. "Di Sungai Jamblang, tidak hanya sampah yang terlihat menumpuk, namun limbah batu alam juga memenuhi daerah aliran sungai yang akan mempercepat pendangkalan," kata Suharyono, menjelaskan. Suharyono menuding di DAS Cipager pembuang sampah adalah kebanyakan pengusaha makanan.(A-146/A-107) Post Date : 02 November 2012 |