Sudah lima bulan ini sampah organik seperti hilang dari kawasan Rukun Warga 05, Kelurahan Pabaeng-baeng, Makassar. Bukan karena masyarakat tidak lagi membuang sampah rumah tangga, melainkan warga di sini memanfaatkannya untuk memproduksi pupuk kompos.
Ide untuk mengolah sampah ini berawal saat 15 warga mengikuti pelatihan pembuatan pupuk kompos di Universitas Negeri Makassar pada akhir tahun lalu. Setelah mengikuti pelatihan, warga kemudian membuat pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat untuk membahas rencana pembuatan kompos.
“Disayangkan kalau sudah pelatihan lalu tidak ada tindak lanjutnya,” kata Hadra, tokoh warga RW 05.
Hadra mengatakan warga yang telah diberi pelatihan akhirnya memahami bahwa proses pembuatan pupuk tidak sulit karena tidak memerlukan mesin canggih.
Alat yang digunakan sangat sederhana, di antaranya tong sampah berbahan plastik memakai penutup dengan keran air di bagian bawah. Selain itu, diperlukan penyaring agar air bisa menetes ke bagian dasar. Air yang diendapkan itulah yang dikeluarkan melalui keran air kemudian dimasukkan ke dalam botol.
“Mudah sekali membuat pupuk kompos, pupuk itu bentuknya cair,” kata Hadra.
Sampah yang menjadi bahan dasar adalah sayuran dan dedaunan. Sampah ini dikumpulkan dari rumah warga. Pengurus Unit Kegiatan Masyarakat Pabaeng-baeng Bersatu, Atika, mengatakan warga antusias membuang sampah organiknya ke dalam tong sampah kompos.
Hasil produksi pupuk belum dijual dan masih dibagikan ke warga. Setiap bulan, dihasilkan 5 liter kompos, yang ditampung ke dalam botol minuman plastik.
Dia mengatakan pupuk tersebut telah diuji coba untuk bunga dan pohon buah-buahan. “Semua tanaman cocok dengan pupuk ini,” kata Atika.
Untuk membuat pupuk, terlebih dulu sampah organik ditampung ke dalam tong, yang kemudian ditutup rapat. Setelah penuh, sampah diaduk dan didiamkan hingga sebulan.
Warga RW 05 berharap bisa menang dalam seleksi Kampung Pintar, sehingga hadiah yang diperoleh bisa untuk meningkatkan produksi pupuk dan menjadikan RW 5 sebagai pusat produksi pupuk kompos Pabaeng-baeng. INDRA OY
Post Date : 20 Mei 2011
|