SOREANG, (PR).- Persoalan sampah, termasuk pembakaran sampah oleh warga, selalu menghambat Kota Soreang, Kab. Bandung, meraih Piala Adipura kategori kota sedang. Terkait hal itu, sebanyak 1.500 warga dan PNS mengadakan aksi bersih di Kota Soreang menjelang penilaian Adipura pada akhir November mendatang.
"Kami tetap mengimbau kepada warga dan aparat RT, RW, ataupun desa untuk tidak membakar sampah karena dilarang undang-undang," ujar Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kab. Bandung, Ir. Atih Witartih, dalam rilisnya, Minggu (21/11).
Atih mengatakan, saat ini sampah telah menjadi permasalahan yang sangat kompleks. Jika dalam pengelolaannya tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, sampah akan mengakibatkan pencemaran lingkungan. "DPRD dan Pemkab Bandung juga telah mengeluarkan Perda No. 21 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Sampah. Berdasarakan perda tersebut, pengelolaan sampah seharusnya dilakukan secara komprehensif dan terpadu, mulai dari hulu sampai ke hilir. Tujuannya, memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan serta dapat mengubah perilaku masyarakat," ucapnya.
Kepedulian
Kota Soreang yang masuk dalam kategori kota sedang, kata Atih, tahun 2010-2011 dimasukkan kembali dalam penilaian Piala Adipura. "Penilaian akan dimulai minggu ketiga November ini. Maka, kita harus bersiap menyambutnya,"’ ujarnya pula.
Salah satu upaya mendukung Kota Soreang meraih Piala Adipura, yakni mengerahkan lebih dari 1.500 warga dan pegawai negeri sipil (PNS) melakukan operasi bersih di seputar jalan, permukiman, dan perumahan. Operasi bersih juga dilakukan di pasar, terminal, sungai, puskesmas/rumah sakit, sekolah, perkantoran, hutan kota dan alun-alun, Jumat (19/11).
Kegiatan yang berlangsung sehari penuh itu didukung kendaraan operasional empat buah dump truck dan gerobak sampah. Kegiatan operasi bersih dipusatkan di Kec. Soreang, Kutawaringin, dan Katapang. Yakni, Jln. Raya Soreang, Jln.Raya Soreang-Banjaran, Jln. Cipatik, Jln. Cidalima, Jln. Pasantren, Jln. Gandasari, Jln. Sadu, Jln. Terusan Kopo, Jln. Al-Fathu, Jln. Citaliktik, dan Jln. Gading Tutuka.
"Operasi bersih tersebut guna menumbuhkan kepedulian seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk ikut dalam pengelolaan serta peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui kegiatan nyata di lapangan," tuturnya menambahkan. (A-71)
Post Date : 22 November 2010
|
