BANDUNG (SI) – Sampah masih menjadi persoalan yang sulit dituntaskan sehingga akan menjadi penghambat ambisi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam meraih Adipura 2009.
Hal tersebut terungkap dalam rapat persiapan penilaian P1 Adipura 2009 yang melibatkan seluruh SKPD terkait di lingkungan Pemkot Bandung, di Auditorium Balai Kota Bandung,Jalan Wastukencana, Kota Bandung, kemarin. Berdasarkan pemaparan sejumlah SKPD,sampah merupakan persoalan utama yang dihadapi Kota Bandung saat ini.
Sampah pula yang diperkirakan akan menghambat keberhasilan Kota Bandung merebut Piala Adipura 2009. Penilaian Adipura sendiri meliputi kebersihan, keindahan, dan ketertiban di perumahan, perkantoran, sekolah, pasar, stasiun, dan terminal. Camat Buahbatu Yayan Ahmad mengungkapkan, salah satu yang menjadi temuan penilaian dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung adalah masalah sampah yang membuat lingkungan perumahan di Kelurahan Sekejati menjadi kotor.
”Apalagi kami tidak didukung dengan sistem drainase yang baik,” sebut Yayan dalam rapat kemarin. Menanggapi hal tersebut, Direktur PD Kebersihan Kota Bandung Cece Iskandar mengungkapkan, persoalan sampah bukan hanya terjadi di daerah-daerah tersebut, juga hampir di setiap sudut Kota Bandung.
Salah satu yang menjadi penilaian dalam lomba kebersihan tingkat nasional Adipura tersebut adalah tempat pembuangan akhir (TPA) di Sarimukti. ”Untuk di TPA Sarimukti, kami akan melengkapi sarana pencegahan dan pengendalian pencemaran seperti saluran lindi, pipa gas,dan drainase,”jelas Cece.
Sementara itu,menurut Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda, yang tersulit adalah mengubah paradigma masyarakat soal sampah. Saat ini,kata dia,warga belum memahami bahwa sampah harus dibuang pada tempatnya. ”Untuk itu,kami mengimbau aparat kewilayahan agar memberikan imbauan ini pada masyarakat,”katanya. (wisnoe moerti)
Post Date : 04 November 2009
|