Palembang, Kompas - Perusahaan asal Korea, Urano Hitech Corporation, menawarkan kerja sama investasi kepada Pemerintah Kota Palembang untuk pengolahan sampah plastik. Dengan metode pemanasan tinggi, perusahaan ini mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar.
Demikian disampaikan Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra, Kamis (18/2) di Palembang. Menurut dia, pemerintah selama ini selalu menunggu tawaran kerja sama pengolahan sampah plastik.
”Beberapa waktu sudah datang tawaran dari perusahaan PT Green Waste Indonesia. Sekarang ada tawaran lagi dari Urano Hitech Corporation,” katanya.
Konsep pengolahan yang ditawarkan Urano berbeda dengan Green Waste karena Urano akan mengolah sampah plastik menjadi minyak. Itu dinilai solusi yang baik karena selama ini sampah plastik memang sulit diolah.
”Kalau berupa botol-botol bekas air mineral, itu bisa didaur ulang. Tapi untuk sampah plastik ini sulit. Saya sudah mengimbau warga untuk mengurangi pemakaian plastik,” kata Eddy.
Produksi tinggi
Wali Kota akan mempertimbangkan hal ini mengingat produksi sampah plastik di Palembang tinggi. Dari total 2.000 meter kubik sampah perkotaan setiap hari, sebanyak 20 persennya merupakan sampah plastik.
Direktur Urano Hitech Kyu Sik mengatakan, pengolahan sampah plastik ini menjadi tantangan bagi pemerintah di kota besar. Selain tidak bisa terurai dan sulit dikelola, sampah jenis ini juga bisa mencemari tanah.
Di sisi lain, perlu waktu ratusan tahun untuk mengurai partikel sampah plastik. (ONI)
Post Date : 19 Februari 2010
|
