CIMAHI, (PR).- Pemerintah Kota Cimahi akan menyesuaikan waktu pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti menjadi malam hari. Hanya, rencana inisiatif pemerintah Kabupaten Bandung Barat ini harus disosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat, terutama kepada tiga desa di sekitar TPA, yaitu Desa Sarimukti, Mandalasari, dan Rajamandala.
Wali Kota Cimahi Itoc Tochija mengatakan, dapat memahami upaya yang diambil oleh Bupati Bandung Barat terkait antisipasi kemacetan menjelang arus mudik dan arus balik Lebaran. Waktu pengangkutan sampah digeser pada malam hari karena pada siang hari lalu lintas jalanan terbilang tinggi.
"Kita bisa menyesuaikan itu. Memang tidak sepenuhnya, mungkin setengah-setengah tergantung jam-jam lengang lalu lintas. Kita juga harus menghargai itu karena ini untuk memperlancar arus mu-dik," kata Itoc saat ditemui di Aula Gedung B Kantor Pemkot Cimahi, Selasa (31/8).
Setiap harinya, rata-rata pengangkutan sampah Kota Cimahi ke TPA Sarimukti mencapai 30-35 rotasi atau sekitar 300 meter kubik. Berdasarkan surat pemberitahuan yang ditandatangani oleh Bupati Bandung Barat tertanggal 24 Agustus lalu, selama H-7 hingga H+7 Idulfitri, truk-truk pengangkut sampah yang akan menuju TPA Sarimukti diimbau agar beroperasi pada malam hari antara pukul 18.00 WIB hingga 5.00 WIB.
Dalam surat edaran bernomor 551.1/345/Dishub itu disebutkan, setiap tahunnya Jalan Raya Padalarang selalu mengalami kemacetan yang cukup tinggi. Salah satu penyebabnya karena di antara antrean kendaraan terdapat kendaraan besar seperti truk-truk pengangkut sampah. Padahal, Jalan Raya Padalarang merupakan jalan pertemuan dari dua jalur mudik, yaitu dari Cianjur dan Cikampek di luar jalur tol Purbaleunyi.
Ditemui terpisah, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan Kota Cimahi Yaya Sunarya mengatakan agar imbauan ini disampaikan kepada warga di sekitar TPA. Menurut dia, jika imbauan ini tidak dilakukan, berpotensi menimbulkan persoalan lain.
"Jika kami beroperasi pada malam hari, dikhawatirkan warga sekitar TPA akan terganggu oleh suara gaduh truk pengangkut sampah. Selama ini jam operasional kami hingga pukul 21.00 WIB. Itu saja sudah beberapa kali diprotes masyarakat, apalagi jika harus mengangkut sampah hingga dini hari atau waktu subuh," katanya.
Dikatakan, imbauan ini bagus untuk mengantisipasi kemacetan, tetapi harus dipertimbangkan pula kenyamanan warga di tiga desa sekitar TPA. Meskipun begitu, Yaya siap meminta pengemudi truk pengangkut sampah agar kerja lembur saat malam hari dan ketika hari raya.
Disinggung mengenai tuntutan warga tiga desa yang akan menutup TPA Sarimukti, Yaya mengungkapkan agar masyarakat Cimahi bisa menggiatkan kegiatan composting dan mengolah sampah.(A-176/A-177)
Post Date : 01 September 2010
|