|
BANDUNG, (PR).Pembuangan sampah selanjutnya akan difokuskan ke tempat pembuangan akhir (TPA) Gedig di Desa Sarimukti, Kec. Cipatat menyusul ditutupnya TPA Cikubang, Minggu (11/6). Luas TPA di Sarimukti itu memang lebih memungkinkan, kata Dandim 0609 Cimahi, Handy Geniardi, ketika dihubungi via telefon, kemarin. Dari awal dibuka pada 26 Mei lalu, TPA Cikubang telah menampung sampah sebanyak 2.111 truk atau sekitar 21.110 m3. Pengangkutan terakhir hari ini (Minggu-red.) pukul 14.00 WIB, ujarnya. Dari empat hektare areal TPA Cikubang, lanjut Handy, yang terpakai hanya dua hektare. Hal itu untuk mengantisipasi dampak terhadap sungai-sungai yang ada di sekitar TPA agar tidak tercemar. Handy mengatakan, untuk selanjutnya areal TPA Cikubang akan ditanami pohon jarak sebagai bagian dari program Kodam Siliwangi yang menghendaki penanaman pohon jarak di setiap kodim. Sekalian kami juga uji coba apakah baik dampaknya jika ditanami pohon jarak, katanya. Kondisi jalan buruk Di Kota Bandung, pengangkutan sampah terus dilakukan, terutama dari Pasar Ciroyom dan Pasar Induk Caringin. Setelah TPA Cikubang ditutup, pembuangan sampah diarahkan ke TPA Gedig. Namun, hal itu ditanggapi agak pesimistis oleh beberapa orang sopir truk pengangkut sampah. Pasalnya, kondisi jalan ke TPA Gedig yang buruk kerap menyulitkan mereka. Selain itu, jarak dari Kota Bandung ke Gedig lebih jauh dibandingkan ke TPA Cikubang menguras bahan bakar minyak (BBM). Ban sering selip, apalagi kalau hujan. Kami minta jalan segera diperbaiki agar pengangkutan dan pembuangan sampah lancar, ujar salah seorang sopir truk, Dodo, yang ditemui di Jln. Suryani, Kota Bandung. Camat Cipatat Dawira Supriatna mengaku belum mendapatkan konfirmasi perihal penutupan TPA Cikubang. Namun, bukan masalah bagi kami jika pembuangan difokuskan ke TPA Gedig karena kondisi di sana makin kondusif, kata Dawira. Menurut dia, masyarakat baru mendapat sumbangan berupa tiga buah bola volley dari Pemkot Bandung. Selain itu, Pemkot Cimahi memberikan dua buah bola sepak dan kaus untuk kesebelasan sepak bola di Desa Sarimukti. Itu semua digunakan para pemuda di desa untuk olahraga, katanya. Selain itu, para pemulung yang berjumlah 100 orang sudah bisa berpenghasilan rata-rata Rp 30.000,00 Rp 40.000,00/ hari. Masyarakat juga sudah terbiasa dengan bau sampah, tinggal jalannya saja (diperbaiki), ujarnya. Segera perbaiki Mengenai jalan akses masuk ke TPA Gedig yang belum memadai, Dawira berharap Dinas Pekerjaan Umum Kab. Bandung segera memulai perbaikan jalan seperti yang dijanjikan pada 1 Juli mendatang. Sejak 28 Mei lalu hingga Sabtu (10/6), volume sampah yang dibuang ke TPA Gedig sebanyak 2.088 truk atau sekira 20.880 m3. TPA seluas lebih dari 20 hektare itu diperkirakan mampu menampung sampah dalam jangka waktu lama. (A-156) Post Date : 12 Juni 2006 |