|
BANJARBARU, BPOST - Dua bulan terakhir diam-diam armada pengangkut sampah milik Dinas Tata Kota (Distako) Banjarbaru membuang sampah ke eks tempat pembuangan akhir (TPA) yang telah ditutup di kawasan Guntung Pinang RT 47 RW 8 Trikora, Banjarbaru. Akibatnya, permukiman warga termasuk satu pesantren di sekitarnya pun terganggu. Warga pun jengkel dan resah karena setiap hari sejak praktik pembuangan sampah itu, rumah mereka tak pelak diserbu tebaran lalat dan bau sampah. Padahal, seharusnya Distako Banjarbaru, membuang muatan sampah tersebut ke TPA Hutan Panjang, Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka. Pantauan BPost, ada dua titik terbaru yang menjadi sasaran penumpukan sampah oleh armada milik Distako. Satu titik di jalur Jalan Pondok Pesantren Warosatul Fukoha dan satu titik lagi paling luas hingga memakan luasan dua hektare berada sekitar 500 meter dari jalan utama Guntung Pinang. Dua titik eks TPA yang masing-masing memakan luasan sekitar satu hektare ini berada di sebelah kiri jalan sekitar belokan menuju pondok Pesantren Warosatul Fukoha. Di titik tersebut tampak gunungan sampah yang kelihatan masih baru ditumpahkan truk sampah. Armada sampah yang biasa masuk diyakini dari armada truk sampah Banjarbaru. "Hampir dua bulan ini truk sampah itu masuk di Guntung Pinang ini. Masuknya setiap hari. Biasanya truk sampah datang membongkar muatannya antara jam tujuh sampai jam sembilan pagi," kata seorang warga setempat minta tak dimuat namanya. Masih menurut warga, terkadang bila sore hari, juga ditemukan truk sampah masuk yang mengangkut sampah pasar. Pagi hari kemarin (Rabu, 29/8) saja, warga melihat ada dua truk sampah yang bongkar di sini. Warga pun menuturkan, aktivitas pembuangan sampah mengganggu santri-santri pesantren. Kesehatan mereka bisa terancam akibat bibit kuman bawaan lalat. Menariknya, pihak Distako Banjarbaru mengaku tidak tahu pembuangan sampah ke lokasi itu. "Maaf, saya malah belum mengetahui perkembangan itu. Terima kasih atas masukannya. Secepatnya kami tindaklanjuti. TPA kan ada di Gunung Kupang kenapa membuangnya ke Guntung Pinang. Itu kan sudah lama ditutup," ucapnya. Menanggapi keluhan itu juga, Zahedi menegaskan akan memanggil seluruh sopir armada truk sampah untuk dimintai penjelasan. Termasuk juga stafnya yang bertugas mengawasi sampah. niz Post Date : 30 Agustus 2007 |