Sampah Dibiarkan Menumpuk

Sumber:Pikiran Rakyat - 23 Maret 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

SOREANG, (PR).- Warga mengeluhkan banyaknya sampah yang menyangkut terbawa arus sungai di jembatan Sungai Cikapundung, Desa Citeureup-Bojongsoang, Kec. Dayeuhkolot, Senin (22/3). Timbunan sampah yang belum diangkut tersebut, menyebabkan aliran sungai terhambat.

”Warga juga mengeluhkan bau busuk dari tumpukan sampah tersebut,” kata Wawan (51), warga RT 1 RW 7 Lamajang, Desa Citeureup, Kec. Dayeuhkolot, Senin (22/3) siang.

Tumpukan sampah di jembatan Sungai Citarum, perbatasan antara Kec. Baleendah dan Kec. Dayeuhkolot, juga dikeluhkan warga. ”Tumpukan sampah itu memenuhi setengah badan jalan, dengan panjang hampir 30 meter,” ujar salah seorang warga Jambatan, Kel. Andir, Kel. Baleendah, Aisyah (37).

Kepala Dinas Perumahan, Tata Ruang, dan Kebersihan Kab. Bandung Indra Martono mengatakan, pengangkutan sampah terhambat karena jalan tertutup banjir. ”Truk kami masih kesulitan untuk melewati daerah-daerah tersebut,” ujarnya.

Mulai surut

Sementara itu, banjir yang menggenangi tiga RW di Cireungit, Desa Tanjungwangi, Kec. Cangkuang dan 11 RW di Desa Kamasan, Kec. Banjaran, sudah surut dan meninggalkan lumpur di perkampungan.

”Saat hujan besar Jumat (19/3) malam lalu, warga Cireungit terpaksa naik ke atap dan tak bisa tidur sampai air surut hari Sabtu (20/3) pukul 6.00 WIB,” kata warga Cireungit, Solihin, Senin (22/3).

Namun, karena hujan turun lagi, Sabtu (20/3), warga yang sudah membersihkan sisa-sisa banjir terpaksa naik ke lantai dua ataupun atap rumahnya karena banjir mencapai dua meter. ”Saya sekeluarga dan tetangga bertahan di lantai dua sampai Minggu (21/3) pukul 2.00 WIB. Kami tidak bisa memasak karena rumah terendam banjir, tetapi warga baru mendapatkan sebungkus nasi antara Jumat-Minggu kemarin,” katanya.

Menurut Sekretaris Desa Tanjungwangi, Kec. Cangkuang, Elin Landayah, banjir menggenangi RW 1, RW 2, dan RW 9 Cireungit setiap hujan turun. ”Banjir akibat Sungai Cisangkuy meluap karena sudah dangkal. Jumlah korban banjir 2.952 jiwa yang mendiami 807 rumah,” katanya didampingi Kepala Dusun Cireungit, Dadang Ardiansyah.

Dari pemantauan ”PR”, Senin (22/3), banjir sudah surut, tetapi di perkampungan yang dekat Sungai Cisangkuy masih tergenang sekitar 50 cm. Menurut Elin, warga telah mendapat bantuan 700 kg beras dari Camat Cangkuang. ”Beras itu Sabtu (20/3) pagi sudah habis untuk dapur umum pengungsi. Hingga sekarang kami belum mendapatkan kiriman beras lagi,” ucapnya.

Banjir di 11 RW Desa Kamasan, Kec. Banjaran, juga sudah surut. ”Dari 12 RW di Desa Kamasan, hanya RW 11 yang tidak terkena banjir. Rumah yang terendam sebanyak 968 rumah yang didiami 7.023 jiwa. Akibat banjir, sebanyak enam belas rumah roboh,” kata Sekdes Kamasan, Jeje Hermawan.

Jeje mengaku bantuan untuk korban banjir sudah dikirim Pemkab Bandung, PMI, ataupun sumbangan dari instansi swasta, dan perseorangan. ”Namun, kami masih membutuhkan perahu untuk evakuasi warga saat banjir,” katanya.  (A-71/A-175)



Post Date : 23 Maret 2010