Sampah Dibiarkan di Tepi Jalan

Sumber:Pikiran Rakyat - 25 Mei 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

SOREANG, (PR).- Warga dan pengguna jalan yang melintas di Jln. Anggadiredja, Kec. Baleendah, mengeluhkan adanya dua gundukan sampah setinggi sekitar empat meter, tepat di pinggir lapangan Cigado, Kel./Kec. Baleendah.

Salah seorang warga RT 8 RW 18 Perumahan Graha Cigado yang berlokasi tepat di seberang gundukan sampah, M. Kusnadi (42), merasa terganggu oleh gundukan sampah itu. "Kalau habis hujan, baunya tercium sampai ke perumahan. Gundukan sampah yang berada dekat pintu masuk perumahan itu juga sangat mengganggu pemandangan," katanya ketika ditemui, Senin (24/5).

Kusnadi menuturkan, biasanya sampah yang berada di lahan perseorangan tersebut diangkut petugas kebersihan setiap Sabtu. "Namun sejak Sabtu kemarin tidak ada yang mengangkut, malah dibiarkan tepat di pinggir jalan," ujarnya.

Hal yang sama juga dirasakan Maman (42). "Banyak warga yang mengeluhkan aroma sampah yang menusuk hidung setelah hujan. Sejak akhir tahun 1970-an lahan itu memang sering dimanfaatkan warga untuk membuang sampah, hanya timbunannya tidak sampai seperti ini," ucap Maman.

Alat berat rusak

Kepala UPTD Pengangkutan Sampah Dinas Perumahan, Penataan Ruang, dan Kebersihan (Dispertasih) Kab. Bandung Unit Kec. Baleendah Moch. Saepuloh kepada "PR", Senin (24/5) mengatakan, lahan tersebut tidak memiliki izin untuk dijadikan lokasi pembuangan sampah.

"Di lokasi tersebut kini terdapat sekitar 1.500 kubik sampah yang sudah ditimbun sejak dua puluh tahun terakhir. Warga sudah terbiasa membuang sampah di sana, dan katanya juga warga iuran dan disetorkan kepada pemilik lahan sebelumnya," kata Saepuloh.

Dia mengatakan, sejak tiga minggu terakhir sampah di lokasi tersebut dikeruk. "Sejak awal Februari, kami mendapat surat persetujuan pengerukan dari DPRD Kab. Bandung, karena di lokasi tersebut akan dibangun perumahan," ucap Saepuloh.

Akan tetapi, alat berat jenis loader yang digunakan mengeruk dan menempatkan sampah di pinggir jalan sebelum diangkut truk, rusak sejak pekan lalu. "Akhirnya, sampah dibiarkan teronggok di sana sampai pekan depan agar bisa diangkut truk pengangkut," katanya.

Mengenai pengangkutan sampah di lokasi tersebut yang hanya dilakukan setiap Sabtu, Saepuloh mengatakan, 15 truk UPTD Kec. Baleendah hanya bisa mengangkut 493 rit sampah per bulan atau sekitar lima persen dari total sampah yang dihasilkan. "Untuk mengangkut sampah di Lapangan Cigado perlu 250 rit. Karena keterbatasan armada dan agar tidak mengganggu pelayanan di daerah lain, kami hanya mengangkut sampah di sana setiap Sabtu," ucapnya. (A-175)



Post Date : 25 Mei 2010