|
Tangerang Selatan, Kompas - Produksi sampah rumah tangga pada sebelum dan setelah Lebaran di Tangerang Selatan, Provinsi Banten, naik rata-rata 100 meter kubik per hari dibandingkan dengan hari lainnya. Akibat banyak yang belum terangkut petugas, sampah akhirnya menumpuk dan berserakan di pinggir jalan raya. Jika pada hari biasa volume sampah yang dihasilkan 1,3 juta penduduk mencapai 1.600-an meter kubik per hari, kini meningkat menjadi 1.700-an meter kubik per hari. ”Setiap kali menjelang dan setelah Lebaran, volume sampah pasti meningkat. Itu terjadi karena tingginya pola konsumsi selama periode ini,” kata Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie kepada Kompas di Tangsel, Senin (20/8). Sejauh pengamatan Kompas, tumpukan sampah itu masih terlihat di Pasar Cimanggis, (Pamulang), Pasar Jombang, dan Pasar Ciputat. Sampah terlihat penuh dalam amrol atau tempat penampungan sampah yang ada di pasar-pasar tradisional. Selain memenuhi amrol, sampah juga bertumpuk di sejumlah titik dan belum terangkut oleh petugas kebersihan. ”Petugas belum ada yang mengangkut sampah. Mungkin masih berlebaran,” kata Amidin (35), pengojek di Pasar Ciputat. Sampah dari sejumlah produk plastik terlihat berserakan di pinggir jalan raya sepanjang Jalan Raya Serpong dari Kebon Nanas, Kota Tangerang, hingga Melati Mas. Sampah juga terlihat berserak di pinggir jalan dan trotoar di Jalan Dewi Sartika, sekitar Pasar Ciputat. Amrol sudah ditambah Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP) Tangsel Chaerul Soleh menjelaskan, pihaknya sudah mengantisipasi agar tidak terjadi penumpukan sampah di empat pasar tradisional. ”Kalau hari biasa hanya dua amrol yang dioperasikan di setiap pasar. Setelah volume sampah meningkat, kami menambah satu amrol lagi di setiap pasar,” kata Chaerul. Menurut Chaerul, penambahan amrol ini sudah dilakukan 10 hari menjelang Lebaran (H-10) hingga volume sampah kembali normal. Untuk mengantisipasi sampah permukiman, pihaknya juga sudah menambah tenaga pemungut sampah atau pesapron. Petugas ini ditempatkan di sepanjang koridor Serpong, Pamulang, Ciputat, dan Bintaro. Menurut Chaerul, petugas pesapron itu akan melakukan jemput bola ke permukiman penduduk. Fauzi ajak bersihkan pantai Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengajak pengunjung Ancol Taman Impian untuk membersihkan lingkungan dengan cara memungut sampah yang ada di Pantai Timur Ancol, Senin (20/8). Acara bersih-bersih pantai yang selalu digelar saat Tahun Baru dan Idul Fitri ini mendapat sambutan dari pengunjung yang mengisi libur Lebaran dengan bermain di pantai Ancol. Dalam kesempatan bersih- bersih pantai ini, PT Pembangunan Jaya Ancol telah menyiapkan hadiah yang menarik bagi para pengunjung yang mengumpulkan sampah dalam jumlah banyak. Setiap pengunjung yang dapat mengumpulkan 5 kilogram sampah diberi Rp 10.000. Adapun bagi pengunjung yang mengumpulkan sampah lebih dari 20 kg disediakan tiga buah sepeda. Fauzi mengatakan, masalah sampah tidak bisa diselesaikan pemerintah sendiri. ”Harus ada kerja sama dengan warga Jakarta. Jika sampah dijaga, Jakarta jadi kota wisata yang sehat dan nyaman. Saat ini, sudah ada warga yang mulai menjalankan 3R, yakni reduce, reuse, dan recycle,” ujarnya. (PIN/ARN) Post Date : 21 Agustus 2012 |