|
PURWAKARTA– Dinas Pertamanan dan Kebersihan (DKP) Kabupaten Purwakarta sengaja tidak lagi mengangkut sampah di Pasar Rebo sejak beberapa hari terakhir. Hal itu dilakukan untuk mempercepat proses relokasi pedagang ke lokasi baru. Akibatnya, sampah menumpuk di salah satu sudut pasar, bahkan sudah ada yang membusuk hingga menimbulkan bau tak sedap yang menyengat. Tumpukan sampah ini juga terlihat di Jalan Kapten Halim sampai memenuhi badan jalan. Kondisi itu membuat para pejalan kaki yang melintasi lokasi tersebut terpaksa harus tutup hidung. Kendaraan yang melintas pun sedikit tersendat. Ketua Ikatan Warga Pasar (Iwapa) Kabupaten Purwakarta Zaenal Muttaqien mengaku, sampah di Pasar Rebo sudah tidak diangkut sejak beberapa hari terakhir. Dia mencurigai tidak diangkutnya sampah di wilayah tersebut, terkait dengan penolakan pedagang untuk direlokasi ke tempat baru di Pasar Modern Simpang. “Memang sampah menumpuk ini disengaja tidak diangkut. Sudah bisa ditebak, pemerintah sengaja tidak mengangkut karena ingin menimbulkan kesan bahwa Pasar Rebo kumuh sehingga tidak ada lagi warga yang berbelanja ke pasar,”kata Muttaqien. Akan tetapi,kondisi itu tidak menjadi masalah dan menyurutkan semangat pedagang untuk tetap bertahan di Pasar Rebo. Persoalan relokasi adalah masalah perut para pedagang. Sebab,ketika direlokasi ke Pasar Modern Simpang,para pedagang ini tidak bisa langsung menempati karena harus membayar dengan biaya tinggi. Sekretaris DKP Kabupaten Purwakarta Suhandi mengatakan, sampah di Pasar Rebo yang tidak diangkut berkaitan erat dengan rencana eksekusi Pasar Rebo. Akan tetapi,lokasi pasar tradisional itu merupakan aset pemkab sehingga begitu sampah tidak diangkut, pada dasarnya tidak ada yang dirugikan. “Memang sampah itu belum kami angkut, karena berkaitan dengan rencana relokasi pasar,”kata Suhandi. Sementara itu,eksekusi Pasar Rebo masih belum dilakukan. Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta Mulyana Enoch Gunawan mengatakan, ditundanya upaya pengosongan Pasar Rebo berdasarkan pertimbangan uji petik dan uji lapangan di Pasar Simpang. Hasil pengujian itu menunjukkan adanya persiapan- persiapan administratif yang belum matang. “Untuk kepastian eksekusi, kami menunggu sampai Rabu (14/3). Kami juga menerima desakan dari sejumlah pedagang agar segera dipindah dari Pasar Rebo,”kata Mulyana. asep supiandi Post Date : 13 Maret 2012 |