Jakarta, Sampah - Kanal Timur menjadi pangkalan sampah yang hanyut dari Kali Cipinang. Tumpukan sampah menyebar di sekitar hulu Kanal Timur, di kawasan Kebon Nanas, Cipinang Besar Selatan. Tumpukan sampah ini bisa mengganggu aliran air di Kanal Timur. Apalagi, cuaca ekstrem masih menyerang Jakarta dan sekitarnya.
Pengamatan Kompas, banyak sampah yang hanyut dari Kali Cipinang. Saat memasuki terjunan di bibir Kanal Timur, sebagian sampah menumpuk dan membentuk delta, sedangkan sebagian lain mengalir sampai tiba di terjunan lain dan kembali membentuk delta sampah. Demikian seterusnya.
Delta sampah di Kanal Timur ini merangsang warga yang tinggal di sekitarnya ikut membuang sampah di delta sampah. Akibatnya, tumpukan sampah di tempat itu bertambah.
Pintu penyaring
Direktur Wahana Lingkungan Jakarta Ubaidillah yang dihubungi kemarin mengatakan, pintu-pintu saringan sampah seharusnya dibangun di pertemuan antara Kali Cipinang dan hulu Kanal Timur.
”Dengan adanya pintu-pintu saringan sampah pun, masalah pembersihan sampah di situ masih bermasalah, apalagi tanpa pintu-pintu saringan,” ucapnya. Ubaidillah tidak merasa heran dengan sikap warga sekitar yang justru membuang sampah di delta-delta sampah di Kanal Timur.
”Warga menganggap delta-delta sampah tersebut tak lain tempat pembuangan sampah. Biasanya kan petugas kebersihan hanya memberikan perhatian pada tumpukan sampah, bukan pada sebaran sampah untuk diangkut,” ujar Ubaidillah.
Kepala Subbidang Informasi Meteorologi Publik BMKG Hari Tirtojatmiko mengatakan, cuaca ekstrem masih terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Cuaca ekstrem adalah peningkatan suhu udara panas bersifat lokal yang mungkin disusul hujan deras berdurasi singkat tetapi disertai angin kencang dan petir.
Di Jakarta, hujan deras yang mengguyur di beberapa lokasi turut membawa sampah warga dan mengalirkannya ke aliran sungai. Akibatnya, dalam tiga hari terakhir, sampah kembali menumpuk di tepi sungai maupun di pintu air.
Penertiban saluran
Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat kembali menertibkan ratusan bangunan yang mempersempit drainase penghubung.
Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat Heryanto mengatakan, 350 petugas gabungan dari berbagai instansi terlibat dalam penertiban drainase penghubung Ring Road ke Kali Akuran dan Kali Mookervart. Ada 740 bangunan yang akan ditertibkan mulai kemarin sampai seminggu ke depan.
Penertiban terpusat di Jalan Kamal Raya, jalur Jakarta Outer Ring Road sepanjang 5 kilometer. Ratusan rumah dan tempat usaha dibongkar paksa. Tak ada perlawanan dari warga karena sudah ada pemberitahuan sebelumnya.
Camat Cengkareng Rohali mengatakan, bangunan tersebut dibongkar karena menyebabkan lebar saluran menyempit. (ECA/NEL/NDY/WIN)
Post Date : 08 April 2010
|