Sampah di Jakarta Menumpuk karena Petugas Kebersihan Masih Cuti

Sumber:Kompas - 06 Oktober 2008
Kategori:Sampah Jakarta

Jakarta, Kompas - Hingga hari keempat setelah Lebaran, Minggu (5/10), sampah rumah tangga terbiarkan menumpuk di permukiman penduduk dan sejumlah pasar tradisional di Jakarta. Bau tak sedap tercium dan terjadi kerumunan lalat serta belatung akibat sampah-sampah tersebut tidak terangkut.

Tumpukan sampah terlihat di permukiman penduduk di Palmerah, Gelora, Jakarta Pusat, dan sejumlah pasar seperti Pasar Palmerah, Pasar Palmeriam, Pasar Regional Jatinegara, Pasar Jangkrik, Pasar Tanah Abang, dan Kebayoran Lama.

”Dari tahun ke tahun, setiap kali habis Lebaran pasti sampah menumpuk. Petugas baru datang mengangkut sampah seminggu setelah pegawai masuk kerja,” kata Sarmita (39), warga Palmerah.

Sarmita mengatakan, sampah di tempat sampah di depan rumahnya sudah sejak sehari menjelang Lebaran belum diangkat petugas. ”Bau tak sedap masuk ke rumah sehingga banyak lalat. Ini karena di tempat sampah banyak belatungnya,” ujar Sarmita.

Nina, warga Kayumanis, Matraman, Jakarta Timur, mengatakan, sebelum Lebaran petugas sampah di rumahnya telah mengambil sampah yang ada. Tetapi setelah Lebaran, belum satu kali pun petugas sampah datang.

”Petugas sampah memang berlebaran juga, tetapi harus dipikirkan satu cara agar sampah tidak menumpuk,” kata Nina.

Sarmita mengatakan, seharusnya masalah sampah tidak dibiarkan terjadi setiap tahun. ”Petugas seharusnya selalu siap mengangkut sampah, apalagi setelah Lebaran. Masak setiap tahun kami harus menghadapi masalah sampah ini,” kata Sarmita.

Di Pasar Palmerah, Tanah Abang, dan Kebayoran Lama sampah dibiarkan menumpuk di trotoar, separator pemisah jalan, dan tempat pembuangan sampah sementara. Sebagian sampah terbungkus dalam kantong plastik dan sebagian lagi berserakan.

Warga di kawasan pinggir kali akhirnya memilih membuang sampah di kali atau sungai karena tidak tahan dengan bau sampah. Bahkan banyak warga yang bermobil sengaja membuang sampah ke Sungai Ciliwung untuk mengurangi sampah di rumah mereka. (PIN/ARN)



Post Date : 06 Oktober 2008