|
BANDUNG - Sempat bersih hampir setahun lamanya, Kota Bandung mulai dipenuhi sampah lagi. Di beberapa titik, penumpukan sampah mulai terlihat. Beberapa di antaranya sampah bahkan meluber sampai ke jalan raya. Dari pantauan Tempo kemarin, sampah menumpuk di beberapa titik. Di pertigaan Jalan Singaperbangsa-Dipatiukur, misalnya, beberapa gerobak sampah terlihat berjejer dan tidak ada satu petugas pun yang menjaganya. Selain itu, di kawasan Jalan Juanda (Dago), sampah terlihat menumpuk sekitar 200 meter di sebelah selatan Hotel Sheraton. Sehari sebelumnya, di Sarijadi sampah membanjiri jalan raya karena tak tertampung lagi di bak berukuran 15 x 20 x 2 meter. Separuh badan jalan sepanjang 20 meter dipenuhi timbunan sampah setinggi 50 sentimeter. Bahkan ketika sudah diangkut dengan empat truk kemarin, sampah masih menggunung. Di tempat pembuangan sampah Bungur yang terletak di kawasan perumahan elite, tumpukan sampah, meski tak sebanyak di Sarijadi, juga memadati bak penampungan ukuran 5 x 7 x 2,5 meter, plus satu bak truk. Juru bicara Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung, Adi Taufik, mengakui adanya sampah yang sempat menumpuk itu. "Itu akumulasi dari sampah yang belum diambil dua hari terakhir," ujar Adi saat dihubungi kemarin. Adi mengakui pihaknya menemui hambatan untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti jika hujan turun. Pasalnya, kata dia, jalan masuk ke TPA itu rusak berat dan licin. "Kalau hujan, truk sampah harus didorong pakai alat berat," katanya. Menurut Adi, dalam sehari, sampah Kota Bandung diangkut menggunakan 100 truk. Delapan puluh truk, kata dia, milik Pemerintah Kota Bandung. Sedangkan 20 truk lainnya disewa. "Setiap truk bisa mengangkut 10 meter kubik dengan frekuensi angkut dua sampai tiga rit per hari," katanya. Sejak Mei lalu, pemerintah memutuskan membuang sampah dari Kota Bandung ke TPA sementara di Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung, sekitar 42 kilometer dari Bandung. Ini setelah pemerintah pontang-panting mencari pengganti Leuwigajah yang longsor pada Februari 2005 dan sampah membanjiri Kota Bandung. Menurut Adi, selain dibuang ke Sarimukti, sampah Kota Bandung akan diolah di pembangkit listrik tenaga sampah Gedebage. Perusahaan, kata Adi, saat ini masih melakukan studi kelayakan yang direncanakan selesai pada April 2007. "Insya Allah, kami targetkan tahun depan mulai bisa dipakai," katanya. RANA AKBARI FITRIAWAN | RINNY SRIHARTINI Post Date : 27 Maret 2007 |