Sampah Cemari Sungai

Sumber:Koran Sindo - 20 Oktober 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

PADANGSIDIMPUAN(SINDO) – Sampah sudah sangat mencemari Sungai Batang Ayumi.Anggota DPRD Kota Padangsidimpuan meminta pemko memperhatikan masalah ini.

Ketua Komisi I DPRD Padangsidimpuan Khoiruddin Rambe menyatakan, pencemaran di Sungai Batang Ayumi disebabkan pembuangan sampah di Batu Bola, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan. Dia mengungkapkan, timbunan di tempat penampungan sampah di Batu Bola tersebut sudah sangat mengkhawatirkan dan sudah sering longsor ke sungai. Jika sampah itu longsor, Sungai Batang Ayumi dipastikan tercemar.

’’Kondisi ini sudah terjadi. Sampah juga mengakibatkan aliran sungai semakin sempit dan airnya tercemar,” papar Khoiruddin di Padangsidimpuan kemarin. Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Padangsidimpuan Abdul Aziz menyatakan, sebanyak 70% pencemaran di Sungai Batang Ayumi diakibatkan tumpukan sampah yang sudah tidak tertampung lokasi pembuangan sampah Batu Bola. Padahal, Dewan sudah berkali-kali mengingatkan Pemko Padangsidimpuan untuk mencari solusi terbaik terhadap masalah itu,misalnya merelokasi tempat pembuangan sampah.

’’Dari dulu kami sudah mengatakan bahwa sampah yang di Batu Bola tersebut tidak tertampung lagi,sedangkan lokasi timbunan sampah itu terlalu dekat dengan sungai,” tuturnya. Secara terpisah, Direktur Eksekutif Pusat Analisis Layanan Dasar Masyarakat Padangsidimpuan Subanta menyatakan, sebanyak 75% pencemaran Sungai Batang Ayumi disebabkan tumpukan atau pembuangan sampah di Batu Bola, Kota Padangsidimpuan.

Sampah di daerah itu sudah mengubah warna dan rasa air Sungai Batang Ayumi. Padahal, beberapa tahun lalu, masyarakat menilai warna dan rasa air sungai masih baik. ’’Namun, sejak dua tahun belakangan, warna dan rasa asli air Sungai Batang Ayumi berubah alias sudah sangat tercemari,”tuturnya. Subanta menyatakan, selain perubahan warna dan rasa, Sungai Batang Ayumi mengeluarkan aroma tidak sedap. ’’Sekarang bau Sungai Batang Ayumi amis dan sangat lain dari awalnya,” ujarnya.

Subanta sangat menyayangkan kinerja Pemko Padangsidimpuan yang dinilai kurang aktif memperhatikan lingkungan di kota,termasuk Sungai Batang Ayumi. Padahal, sungai itu merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat di sekitarnya. ’’Saya berharap Pemko Padangsidimpuan segera menanggulangi sampah yang berada di Batu Bola,”tuturnya. Marni Lubis, warga di pinggiran Sungai Batang Ayumi mengungkapkan, kondisi sungai tersebut sudah sangat memprihatinkan.

Tidak sedikit sampah yang hanyut di alirannya. Selain itu, warna sungai juga tidak seperti dulu lagi. ’’Beberapa tahun lalu warnanya tidak keruh, sekarang sudah sangat keruh,apalagi musim hujan. Di sungai ini sangat banyak sampah yang hanyut dari hulu sana,” ujarnya. Rasa air itu juga sudah berbeda. Karena itu, banyak warga yang tidak lagi mengambil air sungai itu untuk keperluan minum,bahkan mencuci dan mandi.

’’Sudah banyak warga yang tidak mau lagi memakai air sungai untuk keperluan sehari-hari.Air sungai ini berubah dan tidak seperti dulu lagi,”ungkapnya. (zia ul haq)



Post Date : 20 Oktober 2008