BANDUNG, (PR).- Pengelola Pasar Induk Caringin Kota Bandung harus memperbaiki infrastruktur jalan dan saluran air jika ingin sampahnya terkelola baik. Demikian pula perilaku para pedagang jangan lagi membuang sampah langsung ke jalan.
Mahdi (41), salah seorang pedagang sayuran di Caringin mengaku, ia membuang sampah langsung ke jalan di depan kiosnya. Apalagi, hampir seluruh pedagang melakukan hal yang sama.
Sampah yang tercecer dan menumpuk di jalanan oleh petugas didorong menggunakan alat berat supaya mengumpul. Selanjutnya dipindah ke truk. Sampah yang dihasilkan Pasar Caringin mencapai 200 ton setiap hari dan sebagian besar sampah basah sisa sayuran dan buah-buahan.
Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung Dandan Riza Wardhana mengatakan, dengan model pengangkutan seperti itu perlu perbaikan jalan di Pasar Caringin. Jalan sebaiknya diganti dengan beton, sehingga permukaannya lebih rata. Demikian pula dengan saluran air yang harus memadai, sehingga air tidak menggenang di jalanan.
"Yang paling penting, perilaku membuang sampah harus diperbaiki. Tidak boleh lagi membuang sampah langsung ke jalan," ujarnya di sela-sela kegiatan Jumat Bersih di Pasar Induk Caringin, Jumat (22/1).
Menanggapi hal itu, pengelola pasar Caringin H.D. Sutisno menyatakan kesiapannya melakukan perbaikan. "Nanti, setiap pedagang harus punya tempat sampah," tuturnya.
Ujungberung
Sementara itu, Pemkot Bandung berjanji akan memberikan bantuan bagi pedagang Pasar Ujungberung yang terbakar beberapa waktu lalu. Namun, besarnya bantuan tersebut bisa dipastikan. "Bantuan belum bisa dipastikan angkanya, karena masih menunggu perhitungan," kata Sekda Kota Bandung Edi Siswadi di Bandung, Jumat (22/1).
Namun, para pedagang sudah diperbolehkan berjualan kembali di lokasi kebakaran. Hanya, Edi meminta agar pedagang tidak bergerak sendiri-sendiri dan tetap berkoordinasi dengan tim khusus.
Bantuan bagi para pedagang juga disampaikan Wali Kota Bandung Dada Rosada. Namun, tentang angka bantuan yang akan diberikan, dia belum bisa menyebutkan secara pasti. "Ya, kita hitung dulu berapa nilai kerugiannya," tuturnya.
Di tempat terpisah, Pjs. Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Kota Bandung Ubad Bachtiar mengatakan, rongsokan bekas kebakaran di Pasar Ujungberung akan dikumpulkan kemudian Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya akan menghitung penyusutannya untuk menentukan harganya. "Setelah itu, akan kita lelang," katanya.
Ubad menuturkan, hasil lelang seluruhnya akan dibagi ke pedagang yang menjadi korban kebakaran. Namun, tidak menutup kemungkinan pembagian bukan berupa uang, tetapi rongsokan yang telah dikumpulkan langsung dibagi rata. (A-170/A-179)
Post Date : 23 Januari 2010
|