BEKASI, (PR).- Sampah kiriman dari Bogor yang diangkut dengan truk sampah masih mengalir di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Rabu (26/8). Meski jumlahnya mulai berkurang, PT Godang Tua Jaya sebagai pengelola TPST Bantargebang telah menambah operator dan alat berat yang dioperasikan agar sampah dari DKI Jakarta tidak terhambat.
Berdasarkan pemantauan "PR" di TPST Bantargebang, truk sampah milik Provinsi DKI Jakarta tetap lancar masuk ke area TPST dan membongkar muatannya. Sementara, truk sampah asal Bogor mulai jarang kelihatan.
Menurut Vice Managing Director TPST Bantargebang Linggom Toruan yang ditemui, Rabu (26/8), kedatangan truk sampah asal Bogor dijamin tidak akan mengganggu aktivitas truk sampah asal DKI Jakarta. "Jumlahnya hanya sedikit. Sekarang mulai berkurang. Paling banyak sepuluh truk dalam sehari, itu pun tidak setiap hari," ungkapnya. Rata-rata volume sampah Bogor yang dibuang ke TPST Bantargebang sekitar 40 sampai 160 ton per harinya.
Pihak pengelola, menurut Toruan, telah mengizinkan sampah asal Bogor itu dibuang ke Bantargebang sejak sepekan yang lalu. "Tidak ada perjanjian khusus. Hanya karena kondisi darurat, jadi kami memberikan bantuan," ujar Toruan. Terlebih, sampah yang dibuang ke tempat ini bukan sampah dari seluruh Bogor dan bukan sampah industri. "Hanya sampah dari Citeureup," ujarnya.
Toruan juga tidak memberikan tenggat waktu bagi truk sampah asal Bogor. Menurut dia, TPST akan tetap menerima sampah kiriman dari Bogor hingga masalah TPA Galuga di Bogor selesai. "Tidak ada batasan, selama belum menemukan alternatif tempat pembuangan, boleh ke sini. Daripada dibuang ke Ciliwung, kan lebih berbahaya lagi," ujarnya. (A-155)
Post Date : 27 Agustus 2009
|