PERINGATAN Hari Lingkungan Hidup di Depok dipenuhi sampah. Gunungan limbah manusia itu menghampar di Jl Raya Jakarta-Bogor, Kecamatan Cimanggis, persisnya depan pusat perbelanjaan Ramayana yang telah tutup.
Begitu juga di sekitar Kantor Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok, sampah bertumpuk bahkan berserakan ke jalan. Pemandangan yang sama dapat dilihat di sekitar kawasan kantor DPRD, kejaksaan, pengadilan, Badan Pertanahan Nasional, Pasar Cisalak, Pasar Agung Jaya, dan banyak tempat lainnya di Depok.
Nani Wijaya, warga Curug, mengaku sangat kesal. "Bayangkan, jalan protokol yang sering dilewati kendaraan pejabat saja dibanjiri sampah busuk. Saya benar-benar tidak habis pikir," tegasnya, kemarin. Sebelum penilaian Adipura, April lalu, pejabat Pemkot Depok bersih-bersih ke lapangan. Setelah tim penilai dari kantor Kementerian Negara Lingkungan Hidup berlalu, sampah dibiarkan berantakan. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok Sri Utomo hanya bisa mengatakan masalah persampahan belum tertangani secara maksimal. Dia tidak dapat menjamin Depok bersih dari sampah.
Sementara itu, setelah berhasil menghasilkan energi listrik sebesar 1 megawatt, Tempat Pembuangan Akhir Sumur Batu, Bekasi, juga melakukan terobosan dengan pembuatan pupuk organik.
Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhamad Hatta meresmikan pabrik pupuk petroganik pertama di Indonesia itu, Sabtu (6/6). "Kota Bekasi berhasil mengolah sampah menjadi energi yang bermanfaat pada lingkungan," ujarnya.
Selama ini tanaman selalu dijejali pupuk kimia dan terbilang bahaya bagi kelestarian lingkungan karena dapat merusak kandungan unsur hara di dalam tanah. Oleh karena itu, sampah harus diolah dengan baik supaya alam tidak tercemar dengan bau serta bahan anorganik. Langkah yang dilakukan Kota Bekasi, menurutnya, mengurangi tingkat pencemaran lingkungan baik udara, air, dan tanah. (KG/GG/J-1)
Post Date : 07 Juni 2010
|