|
CEPU - Persoalan sampah di Pasar Induk Cepu, Blora, seakan tak pernah berakhir. Tumpukan ataupun sampah yang berserakan di lokasi pasar, kembali terlihat sejak beberapa hari terakhir. Aroma tak sedap pun menyeruak. Warga yang melintas di sekitar tumpukan sampah harus menutup hidung jika tidak ingin menghirup bau yang ditimbulkan dari sampah tersebut. ''Kami sudah hampir bosan meminta dinas dan instansi terkait membersihkan sampah-sampah itu,'' kata Legiman (40), salah seorang pedagang di Pasar Induk Cepu, kemarin. Tumpukan sampah terbanyak berada di sekitar bak penampungan sementara. Sampah juga terlihat berserakan di pinggir jalan kompleks pasar tersebut. Legiman menceritakan, persoalan sampah itu setahun lalu pernah menjadi pembahasan bersama antara pedagang, Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) dan Kantor Kebersihan dan Pertamanan. Saat itu disepakati penambahan bak penampungan sampah dari dua menjadi empat. Pengangkutan sampah oleh truk juga ditambah dari biasanya sehari dua kali menjadi tiga kali. Namun praktiknya, hal itu tidak berlangsung lama. Sampah pun kembali berserakan. ''Seperti yang Anda lihat. Sampah menumpuk di mana-mana,'' katanya. Tak Segera Diangkut Warsini (35), pedagang lainnya menilai, pangkal persoalan sampah itu terjadi karena tumpukan sampah tidak segera diangkut petugas. Dia mengatakan, setiap pedagang berupaya membersihkan sampah dari limbah barang dagangan. Selanjutnya oleh petugas kebersihan pasar, sampah tersebut dibuang di bak penampungan sementara yang terletak tak jauh dari kompleks pasar. ''Kami juga menyadari, biasanya sampah tidak dimasukkan ke dalam bak penampungan. Hal itulah yang mungkin menyebabkan petugas pengangkut sampah enggan memungut sampah yang berserakan di sekitar bak penampungan,'' tandasnya. Kepala Dipenda, Heru Sutopo SH mengakui, kebersihan di kompleks pasar adalah tanggung jawab para anak buahnya. Selama ini, menurutnya, petugas kebersihan pasar berupaya menjalankan tugasnya dengan baik. ''Sampah di sekitar pasar, oleh petugas dikumpulkan. Selanjutnya, pengangkutan tumpukan sampah itu bukan tanggung jawab kami,'' ucapnya. Kepala Kantor Kebersihan dan Pertamanan (KKP) Dwi Santoso mengatakan, pihaknya selalu memotivasi anak buahnya agar sampah di bak penampungan segera diangkut. Menurutnya, jadwal pengakutan sampah sudah diatur. Dia mengatakan, untuk memudahkan pengangkutan, hendaknya sampah dibuang dengan cara memasukkannya ke dalam bak penampungan. ''Kami tak henti-hentinya memberikan motivasi agar Blora bersih dari sampah,'' tuturnya. (H18-17d) Post Date : 16 November 2006 |