|
REMBANG - Meski Pemkab Rembang tak henti-hentinya menyerukan agar masyarakat mau peduli terhadap kebersihan lingkungan, di berbagai tempat masih kelihatan kumuh. Beragam sampah terutama kantong plastik, kertas, dan kulit buah-buahan terlihat berserakan di seputar Pasar Kota. Sampah-sampah yang menjijikkan karena kondisinya basah itu, tidak hanya ada di lorong-lorong kios atau jalan aspal di seputar pasar tersebut tetapi juga memenuhi selokan di pusat perdagangan itu. Saat turun hujan sampah-sampah itu menyumbat selokan sehingga air limbah tidak bisa mengalir lancar. Akibatnya, ruang gerak pengunjung menjadi terbatas karena sebagian besar ruang publik tergenang air. Susilowati (36), karyawan Pemkab yang pagi kemarin berbelanja di Pasar Kota Rembang menilai, tempat itu tak ubahnya seperti kandang kerbau. Selain becek, banyak sampah yang berserakan. Padahal, tutur warga yang tinggal di seputar pasar itu, setiap hari setelah pasar tutup sejumlah tukang sapu membersihkan sampah-sampah. Namun ketika pasar buka kembali, pedagang dengan enaknya membuang sampah di sembarang tempat. Akibatnya, beragam sampah berserakan di sembarang tempat. Keadaan yang sama juga terjadi di Kawasan Bahari Terpadu (KBT), tepatnya di Desa Tasikagung, Kecamatan/Kabupaten Rembang. Kawasan yang sebagian besar merupakan hasil reklamasi pantai itu kurang terawat. Bahkan, banyak sampah yang menumpuk di sembarang tempat. Padahal, tujuan pembangunan KBT adalah untuk meningkatkan kegiatan ekonomi terutama di bidang usaha perikanan, kelautan, dan pariwisata. Jika kondisinya seperti itu, jelas tak layak menjadi tempat wisata. Saat ini, di sepanjang jalan akses KBT juga sedah dipenuhi bangunan-bangunan liar seperti warung makan, gudang, atau gubuk untuk tempat ngobrol warga. Akibatnya, ruang publik makin habis dan mengurangi keindahan pemandangan. Kepala Kantor Kebersihan dan Pertamanan (KKP) Ir Abdul Nasir mengemukakan, pihaknya sudah menyediakan tempat sampah di sejumlah tempat berupa kontainer ataupun bangunan tembok. "Kami juga menempatkan sejumlah tempat sampah di KBT. Sayang, warga lebih suka membuang sampah di sembarang tempat," ujarnya. Masalah bangunan liar di KBT, ungkap Nasir, sudah pernah dirapatkan. Dalam rapat itu diputuskan akan segera ditertibkan. (jl-15j) Post Date : 27 Januari 2006 |