Sampah Berserakan di Luar Penampungan

Sumber:Suara Merdeka - 07 November 2005
Kategori:Sampah Luar Jakarta
PURWOKERTO - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas Iskandar Arifin menyatakan prihatin atas perilaku sebagian warga masyarakat dalam membuang sampah. Tempat penampungan tersedia, tetapi orang tak mau membuang sampah ke dalamnya. Akibatnya, sampah berserakan di sekitar bak penampungan.

Misalnya, hal itulah yang terlihat di Jalan Riyanto di sebelah timur Pasar Purwosari, Kecamatan Baturraden. Namun Iskandar tak mau menyalahkan siapa pun. Penampungan sampah itu berada di tepi jalan yang ramai dan dekat pasar, sehingga warga dari mana pun bisa membuang sampah ke tempat itu.

Dia mengakui kesulitan mengatasi permasalahan itu. Sebenarnya dia ingin mencari lokasi yang lebih baik, tetapi belum menemukan. Sebelum ada tempat lebih baik, dia mengimbau warga mau membuang sampah ke bak penampungan.

Dia menyatakan cuma persoalan di tempat itu yang sulit diatasi. Masalah serupa di tempat lain sudah teratasi. Dia mencontohkan dulu di sebelah barat SMAN 2 Purwokerto ada lokasi yang digunakan warga masyarakat untuk membuang sampah. Namun sekarang warga mau membuang sampah ke tempat yang disediakan. Lingkungan itu pun menjadi bersih, sehingga petugas mudah mengambil sampah.

Sampah dari Purwokerto diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir Gunungtugel, Purwokerto Selatan. Dia memperkirakan beberapa tahun lagi tempat pembuangan itu bakal penuh. Untuk memperpanjang umur, sampah yang jadi kompos dikeruk untuk pupuk.

Selain soal sampah, kata dia, Dinas Lingkungan Hidup juga menangani keindahan kota. Kebersihan dan keindahan alun-alun Purwokerto, misalnya, perlu dijaga. Selama ini kawasan itu sering dipakai untuk kegiatan yang dihadiri massa, seperti pentas seni. Akibatnya, taman sering rusak karena terinjak-injak.

Tak Lagi di Alun-alun

Agar hal itu tak terulang, perlu fasilitas untuk kegiatan yang memadai di tempat lain. Tempat yang cocok adalah areal parkir kompleks GOR Satria.

Kawasan itu pun ditata. Pulau jalan dan taman diratakan, saluran air dan tiang listrik yang semula berada di tengah dipindah ke pinggir. Areal itu pun menjadi luas.

Proyek penataan drainase membutuhkan biaya Rp 348 juta, sedangkan pemindahan tiang listrik Rp 116 juta. Lahan parkir itu akan bisa dipakai untuk acara yang mendatangkan massa. ''Jadi kegiatan yang mendatangkan banyak orang tak lagi di alun-alun.''

Ketua DPRD Suherman menyatakan setelah ditata tempat parkir itu menjadi tempat terbuka bagi masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan. Mulai dari pameran, perdagangan, sampai olahraga balap motor dan sepatu roda. (bd-53)

Post Date : 07 November 2005