Sampah Berkurang, Kali Cidurian Ditanami Ikan

Sumber:Pikiran Rakyat - 31 Agustus 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

"Meunang... meunang," teriak seorang laki-laki. Pancingnya bergerak-gerak, rupanya seekor lele memakan umpannya.

Beberapa saat kemudian, lelaki di sebelahnya juga berteriak kegirangan. Lagi-lagi seekor lele terkait di pancingan.

Siang kemarin (29/8), warga RW 9 dan 10 Kel. Cigadung, Kec. Cibeunying Kaler asyik memancing di Sungai Cidurian yang mengalir di kawasan mereka. Aktivitas memancing ini menjadi tren baru sebulan belakangan. Tak hanya pagi atau siang hari, setelah salat Tarawih bahkan pagi hari setelah sahur pun warga sudah banyak yang memancing.

Sebelumnya, kegiatan memancing tak bisa dilakukan di sana, tak ada ikan, hanya sampah-sampah rumah tangga yang bersarang di hampir sepanjang sungai. Sejak sebulan belakangan, warga setempat sepakat membersihkan Cidurian.

Dulu, warga setempat terbiasa membuang sampah ke sungai. Saking banyaknya sampah yang dibuang, dipasang papan yang bertuliskan, "Buanglah Sampah dari Atas Jembatan". Melemparkan sampah dari pinggir akan membuat sampah menyangkut, sementara jika dibuang dari atas jembatan, sampah akan terbawa arus sungai.

"Kebiasaan itu yang diubah. Masyarakat tidak boleh lagi membuang sampah ke sungai. Banyak atau sedikit harus dikumpulkan, tidak dibuang ke sungai," kata Ketua Lembaga Permusyawaratan Desa (LPM) Kel. Cigadung, Deden Tandiana.

Sejak sebulan lalu, masyarakat mulai menghentikan kebiasaannya membuang sampah ke kali. Sampah warga kini diwadahi lalu dikumpulkan di pinggir kirmir sungai. Setiap pukul 09.00 pagi, triseda -sebutan untuk kendaraan pengangkut sampah roda tiga- mengangkut sampah-sampah itu, tiap hari bisa sampai enam rit.

Meski baru sebulan, perubahannya sudah mulai nampak. Sampah-sampah yang dulu memenuhi sungai kini mulai berkurang. Akan tetapi, masih saja ada sampah yang berasal dari hulu. Menangani bagian itu agak sulit. Secara administratif, daerah itu masuk ke wilayah Kabupaten Bandung. Sungai Cidurian ini memang menjadi batas antara Kota dan Kabupaten Bandung.

"Sekarang warga yang termasuk Kab. Bandung juga mulai ikutan. Setiap minggu kerja bakti di sungai. Kamisnya kita mengevaluasi," kata Camat Cibeunying Kaler Unjang Zainudin.

Sekarang masyarakat melepaskan ikan di Cidurian. Ada lele, ikan mas, dan nila. Warga jadi punya hobi baru, memancing.

Hebatnya, semua kegiatan ini tak menggunakan uang pemerintah sepeser pun. Semuanya swadaya masyarakat. Kesadaran lingkungan yang menggerakkan mereka menyumbangkan semua yang mereka punya, dari tenaga, alat kebersihan, juga uang.

Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda menyebutnya sebagai pendekatan budaya. Masyarakat diajak membangun ikatan emosional dengan sungai yang melintas di daerahnya. Mereka juga yang memelihara sungai tersebut. (Catur Ratna Wulandari/"PR")



Post Date : 31 Agustus 2010