Sampah Belum Dikelola, TPA Makin Sempit

Sumber:Jawa Pos - 29 Juli 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

KUDUS- Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, tampaknya perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Pasalnya, selain pengelolaan sampahnya belum dapat dilakukan sebagaimana yang diharapkan banyak pihak, lokasi pembuangan sampah di Kabupaten Kudus tersebut juga semakin sempit karena setiap kali sampah masuk belum dapat diolah.

Menurut Tulus Santosa, kasi Kebersihan pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kudus, menyatakan, bahwa saat ini jumlah sampah yang masuk ke TPA Tnjungrejo perhari mencapai 450 kubik atau kurang lebih 220 ton sampah. Jumlah tersebut belum termasuk sampah yang tidak terangkut, yang diperkirakan mencapai 50 kubik perharinya.

"Yang pasti, luas kawasan TPA yang hanya 5,6 hektare tersebut saat ini telah penuh dengan sampah. Diperkirakan 2-3 tahun ke depan, TPA Tanjungrejo sudah tidak dapat digunakan sebagai tempat pembuangan akhir, karena akan penuh," tandasnya.

Tulus menambahkkan, di tahun 2011 pihaknya berharap pemerintahn dan DPRD akan merealisasikan perluasan kawasan tersebut minimal 2 hektare. Hal tersebut sebagai salah solusi mengingat sampah yang ada belum bisa dikelola. Kecuali, sampah organik dan non organik yang ada dapat di kelola sehingga dapat mengurangi volume sampah yang ada di kawasan tersebut.

"Saat ini pengurangan volume setiap sampah yang datang di TPA Tanjungrejo hanya dikurangi oleh 150 pemulung yang selalu mangkal di kawasan tersebut," ungkapnya.

"Untuk mengantisipasi menumpuknya sampah, saat ini kita belum dapat berbuat banyak, selain memanfaatkan jasa para pemulunga," imbuhnya.

Karena itu, ke depan pihaknya merencanakan untuk menggunakan jasa investor guna mengelola sampah di TPA tersebut. Sebab, sampah organick dan non organic itu dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pertanian. Sementara, sampah yang saat ini dimanfaatkan oleh pemulung sebagai penghidupannya sehari-hari merupakan jenis non organic, seperti kertas dan plastik.

"Harapan kita ada investor yang mau bekerjasama dengan kami, untuk pengelolaan sampah tersebut," harapnya.

Menurutnya sampah yang ada di TPA tersebut merupakan timbunan dari tahun 1991. Sehingga, keadaannya sudah sangat memperihatinkan. (yat/rus)



Post Date : 29 Juli 2010