KULONPROGO-Persoalan sampah yang selama ini menjadi masalah besar di Kabupaten Kulonprogo, dalam waktu dekat ini akan disulap menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi tinggi.Pasalnya, Pemkab Kulonprogo bekerjasama dengan Yayasan Bina Usaha Lingkungan (YBUL), berencana membuka tempat pengolahan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Banyuroto.
Eksekutif Direktur YBUL, Agus Widianto, mengatakan, dalam daur ulang sampah tersebut, nantinya untuk sampah organik akan diolah menjadi kompos, sedangkan untuk sampah non-organik akan dijadikan briket. "Kedepannya, pengolahan sampah ini bisa memberikan manfaat yang besar. Bisa menjadi sebuah industri yang bisa mensejahterakan masyarakat," paparnya.
Menurut Agus, TPA bukanlah merupakan solusi terbaik dalam pengolahan sampah, sebab di tempat sampah hanya dibuang atau ditimbun berlapis. "Proses ini pun menimbulkan bau yang tidak sedap, bahkan bisa menimbulkan penyakit. Untuk itulah ide pengolahan sampah itu kita munculkan," jelasnya.
Bupati Kulonprogo, Toyo S Dipo, memberikan respon positif dengan adanya rencana pengolahan sampah ini. Menurut bupati, dengan pengolahan sampah sebagaimana yang direncanakan, di masa mendatang Kulonprogo tak lagi memiliki masalah tentang sampah.
"Apalagi Kulonprogo akan memiliki kawasan industri dan dikhawatirkan timbunan sampahnya menjadi berlebihan. Nah dengan adanya pengolahan sampah ini, maka kekhawatiran itu tak perlu ada lagi. Sampah yang tadinya menjijikkan akan berubah menjadi menjanjikan," ujarnya
Berkenaan dengan pentingnya pengolahan sampah ini, maka bupati meminta, penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemkab dengan YBUL, bisa segera dilakukan dalam waktu dekat ini. "Secepatnya draft perjanjiannya dibuat dan ditandatangani sebelum saya berangkat umroh minggu depan," ujarnya. (ila)
Post Date : 06 Agustus 2009
|