|
Samarinda, Kompas - Sejumlah permukiman yang mencakup sekitar 700 rumah di Kota Samarinda, ibu kota Kalimantan Timur, dilanda banjir, Minggu (21/11). Banjir juga menyebabkan arus lalu lintas dari Samarinda ke Kota Bontang terganggu karena ketinggian air di beberapa tempat lebih dari 50 sentimeter. Sementara itu, walau masih dalam wilayah Provinsi Kalimantan Timur, masyarakat Kota Balikpapan yang berjarak sekitar 115 kilometer arah barat daya dari Kota Samarinda dewasa ini justru sedang kesulitan mendapatkan air bersih. Banjir yang cukup parah di Samarinda antara lain terjadi di sekitar Jalan Sentosa yang merupakan salah satu jalan keluar dari Kota Samarinda ke arah Kota Bontang, Jalan Lambung Lambung Mangkurat, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, dan kawasan Air Hitam. Di tempat ini ketinggian air lebih dari 50 sentimeter sehingga sejumlah kendaraan mogok dan terjebak di tengah genangan air. Beberapa kendaraan didorong ke luar genangan air, sedangkan kendaraan lainnya terjebak kemacetan yang cukup panjang. Banjir yang terjadi kali ini disebabkan hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda sejak Sabtu lalu. Ditambah buruknya saluran drainase, curah hujan tidak tertampung saluran air sehingga melimpah ke jalan-jalan dan permukiman penduduk. Menurut penuturan warga, banjir yang melanda perumahan mereka itu tiap tahun semakin parah. "Perasaan saya, banjir makin tinggi. Kalau biasanya banjir hanya di jalan di depan rumah, sekarang bagian dalam rumah ikut terendam," tutur Rustam, warga Jalan Lambung Mangkurat. Nasib lebih parah dialami warga Air Hitam. Meskipun banjir di siang hari sudah surut, bekas genangan air tersebut meninggalkan lapisan lumpur yang cukup tebal sekitar satu hingga dua sentimeter di lantai rumah. Sementara itu, menghadapi krisis air di Balikpapan, Wali Kota Balikpapan Imdaad Hamid secara resmi menyatakan, Balikpapan sedang krisis air bersih. Krisis air bersih terjadi karena dalam enam bulan terakhir ini jarang turun hujan sehingga berpengaruh terhadap kondisi air Sungai Ampal, Sungai Klandasan, dan Waduk Manggar yang menjadi sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum Balikpapan yang memiliki 68.000 pelanggan. (RAY/THY) Post Date : 22 November 2004 |