|
Jakarta, kompas - Menghadapi datangnya musim hujan yang diperkirakan terjadi dalam dua bulan hingga tiga bulan nanti, Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Pusat gencar melakukan peremajaan saluran pembuangan air di delapan kecamatan. "Saat ini, proyek pembenahan drainase atau saluran pembuangan air dilakukan sedikitnya di 60 titik lokasi yang tersebar di seluruh Jakarta Pusat, termasuk di kelurahan-kelurahan. Gorong- gorong yang sebelumnya berbentuk lingkaran beton rapat diganti dengan bentuk U dan dilengkapi bak kontrol," kata Warsito, anggota staf Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Pusat, Kamis (6/9). Saluran pembuangan di Jakarta Pusat rata-rata dibangun pada tahun 1960-an. Selain usianya sudah 40 tahun lebih, konstruksi bangunan berupa beton melingkar yang tertutup rapat sulit dibersihkan dari sampah dan timbunan pasir. Di beberapa titik, bangunan saluran air runtuh tanpa dapat dibenahi. Akibatnya, terjadi penyumbatan yang memicu banjir di kala hujan mengguyur. Beton melingkar diganti dengan beton berbentuk U dengan tutup yang dapat dilepas agar mudah dibersihkan. Bak kontrol di titik-titik tertentu akan berguna untuk mendeteksi gangguan di saluran pembuangan dan pusat pengendalian pencegah banjir secara dini. Pembongkaran saluran pembuangan antara lain di kawasan Cikini, yang dimulai dari Perempatan Tugu Tani hingga ke arah Taman Ismail Marzuki. Pembongkaran saluran air juga sedang dilakukan di Jalan Diponegoro. Pembangunan itu memang sedikit mengganggu kelancaran lalu lintas. Namun, setelah pembangunan nanti dan saat musim hujan datang, lalu lintas dan daerah permukiman di kawasan tersebut akan terbebas dari gangguan banjir. (nel) Post Date : 07 September 2007 |