|
Ambon, Kompas - Hujan deras yang mengguyur Ambon hampir setiap hari selama satu bulan terakhir ini menyebabkan banjir di jalan-jalan utama kota itu. Buruknya kondisi saluran pembuangan menyebabkan air hujan tidak bisa mengalir sebagaimana mestinya. Hujan yang turun sejak Rabu (20/7) dini hari hingga siang membuat sejumlah ruas utama jalan Kota Ambon kebanjiran, seperti di Jalan AY Patty, Sam Ratulangi, AM Sangadji, dan Jan Paays. Di lokasi tertentu genangan air mencapai setinggi lutut orang dewasa. Daerah yang mengalami banjir paling parah adalah Jalan AY Patty dan Sam Ratulangi. Air menggenangi hampir seluruh badan jalan sehingga menimbulkan kemacetan dan menghambat aktivitas masyarakat. Terlebih lagi, di kedua jalan itu terdapat pusat perkantoran dan perniagaan di Ambon. Meskipun sudah dibersihkan, namun sampah sering kali menutupi saluran air di sisi jalan-jalan tersebut. Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Kebakaran Kota Ambon Nick Huwae, banyak penahan sampah yang dipasang di saluran penampung air kotor hilang dicuri. Akibatnya, sampah masuk ke saluran sehingga menghambat aliran air. Kondisi itu diperparah oleh banyaknya jaringan pipa yang ditanam di saluran pembuangan air kotor tersebut, seperti pipa jaringan air bersih, listrik, maupun jaringan telekomunikasi. Banyaknya pipa jaringan milik PDAM, PLN maupun Telkom turut menghambat lajunya aliran air, kata Huwae. Saluran pembuangan di daerah hilir juga banyak yang mengalami penyempitan jika dibandingkan dengan saluran di bagian hulu. Pembangunan yang tidak terkendali dan pesat di bagian hilir yang lebih dekat dengan Teluk Ambon membuat banyak bagian saluran air yang digunakan warga untuk mendirikan fondasi bangunan atau membangun kios-kios pedagang kaki lima. Bagian hilir yang harusnya lebih luas dan bersih sulit dibersihkan akibat banyaknya gangguan di saluran pembuangan, kata Huwae. Huwae menambahkan, konflik yang terjadi enam tahun silam turut mengubah perilaku masyarakat Ambon terhadap sampah. Pengungsi yang mendiami pertokoan di pusat kota juga menimbulkan masalah tersendiri. Setelah air banjir surut, ruas jalan biasanya kotor oleh endapan lumpur. (mzw) Post Date : 21 Juli 2005 |