Rumah Warga Masih Terendam

Sumber:Koran Sindo - 23 Februari 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BANDUNG (SINDO) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Bandung Raya sejak dua hari berturut-turut menyebabkan ratusan rumah di Kecamatan Baleendah dan Rancaekek,Kabupaten Bandung, masih terendam hingga kemarin. 

Banjir di Kampung Cieunteung, Kelurahan/Kecamatan Baleendah,sedikitnya telah merendam 653 rumah yang tersebar di tiga RW dengan ketinggian 30 cm hingga 1,5 meter, setelah hujan deras sejak Sabtu (21/2). Kendati demikian, sebagian besar warga masih memilih bertahan di rumah mereka dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Sementara, puluhan warga lainnya yang ketinggian air di rumah mereka mencapai 1 meter, sudah mulai mengungsi ke Gedung Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung di Baleendah.

Menurut warga setempat, air mulai meluap sejak Sabtu (21/2) sekitar pukul 20.00 WIB, dan ketinggian air mencapai puncaknya pada Minggu (22/2) dini hari. Hingga pagi kemarin, ketinggian air di Cieunteung masih mencapai 31 meter di sejumlah daerah yang merupakan titik terdalam. Eti, 28,warga Cieunteung RT 02/20, mengatakan, dia bersama keluarga memilih bertahan di dalam rumah karena menganggap ketinggian air belum mengkhawatirkan. Dia juga sudah mengantisipasi banjir dengan menyimpan pakaian ke langitlangit rumah.

Selain rumah yang tergenang, banjir juga merendam 310 sumur, 117 sumur pompa tangan,serta 232 sumur pompa listrik. Akibatnya, warga harus membeli air dalam kemasan atau air isi ulang untuk kebutuhan sehari-hari mereka karena hingga kemarin belum ada bantuan air bersih maupun logistik dari Pemkab Bandung. Warga mengeluh pemkab kerap lamban memberi bantuan makanan atau air bersih yang sangat dibutuhkan warga saat banjir parah.Menurut Eti,bantuan dari pemerintah biasanya datang setelah banjir surut.

”Harusnya bantuan ini datangnya sekarang, bukan saat banjir sudah surut. Soalnya di saat banjir,jangankan makanan, air bersih untuk mandi dan untuk minum pun susah karena semua sumur terendam.Untuk minum terpaksa kami minta ke tetangga yang tidak kebanjiran,” ujar Eti. Kendati demikian, bantuan pengobatan gratis dari Puskesmas Kecamatan Baleendah mulai hadir di tengah warga korban banjir.

Dengan menerjunkan satu unit mobil puskesmas keliling, lima orang tenaga medis langsung meladeni warga yang mengeluhkan gangguan kesehatan seperti demam, batuk,pilek,hingga penyakit kulit. Petugas Puskesmas Baleendah, Widi, mengatakan, bila hari ini air kembali surut, Dinas Kesehatan melalui puskesmas akan membagikan desinfektan untuk membersihkan rumah dan kaporit untuk menjernihkan sumber air baku warga. Peristiwa serupa masih terjadi di tiga desa di Kecamatan Rancaekek.

Desa Linggar, Rancaekek Wetan, dan Rancaekek Kulon hingga kemarin masih terendam dengan ketinggian sekitar 50 cm akibat luapan Sungai Citarik, Cikijing,dan Sungai Cimandi. Aparat Kecamatan Rancaekek mengaku bahwa hingga kemarin pihaknya masih mendata jumlah warga yang terendam lantaran banjir mengalami pasang surut seiring datangnya hujan. ”Kami masih melakukan pendataan,tapi bisa dipastikan banjir di ketiga desa di wilayah Rancaekek ini bisa mencapai puluhan rumah yang terendam parah terutama warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Citarik,” ungkap Kepala Seksi Ketenteraman dan Ketertiban (Tramtib) Kecamatan Rancakekek Dadang Hermawan kepada SINDO kemarin.

Dia menambahkan, hingga kemarin belum ada upaya evakuasi warga korban banjir mengingat air yang masuk ke rumah warga belum terlalu mengkhawatirkan. ”Kami baru memberi bantuan berupa karung plastik yang digunakan warga sebagai penghalang banjir di pintu masuk rumah mereka,”ujarnya. (iwa ahmad sugriwa)



Post Date : 23 Februari 2009