|
Lebak, Kompas - Ratusan rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (21/3), terendam akibat meluapnya air Kali Cisimeut. Tidak ada korban jiwa manusia. Namun, ratusan warga di tiga kampung terisolasi akibat terputusnya sebuah jembatan penghubung. Berdasarkan informasi dari sejumlah warga, air Kali Cisimeut mulai meluap sekitar pukul 12.00. Sungai yang membentang dari kaki Gunung Kendeng hingga Kota Rangkasbitung itu meluap karena tak dapat menampung air hujan yang turun selama satu hari satu malam. Tiba-tiba saja sekitar pukul 12.30 airnya meluap sampai merendam rumah. Lihat saja, sekarang tingginya sudah lebih dari satu meter, tutur Hikmah, warga Kampung Batu Beulah, Kelurahan Kalanganyar, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak. Hal itu mengakibatkan ratusan rumah di sepanjang aliran sungai tersebut terendam. Air setinggi 50-200 sentimeter merendam 351 rumah di tujuh desa di Kecamatan Leuwidamar. Desa itu di antaranya Desa Nayagati, Wantisari, Cisimeut, Lebak Parahiang, Margawangi, dan Leuwidamar. Banjir juga menggenangi puluhan rumah warga di lima desa di Kecamatan Cimarga, yakni Marga Jaya, Intan Jaya, Bojongmanik, Sangkanmanik, dan Parakanbeusi. Demikian juga beberapa desa/kelurahan di Kecamatan Rangkasbitung, seperti Muara Ciujung, Aweh, dan Kalanganyar. Jembatan putus Selain itu, luapan air Kali Cisimeut juga mengakibatkan beberapa jembatan di atas sungai itu terputus. Salah satunya adalah jembatan Cibayong yang menghubungkan Desa Sudamanik dan Desa Girimukti, Kecamatan Cimarga. Jembatan yang terbuat dari kayu dan besi itu roboh dan hanyut terbawa aliran sungai. Hal itu mengakibatkan ratusan warga di tiga kampung di Desa Sudamanik, yakni Cirocek, Cibayung Girang, dan Cibayung Hilir, terisolasi. Pasalnya, jembatan itu merupakan satu-satunya jalan penghubung menuju ke desa lain. Jejen, salah seorang warga Kampung Cirocek, mengeluh tidak bisa pulang setelah jembatan itu roboh. Pagi tadi saya masih bisa lewat jembatan menuju Pasar Rangkasbitung. Sepulang dari pasar, jembatan sudah putus. Terpaksa menginap di sini (Girimukti), kata Jejen. Selain itu, aliran listrik di ketiga kampung tersebut terpaksa diputus. Hingga kemarin sore, sejumlah warga yang keluar dari kampung belum dapat kembali ke rumah mereka. Hujan deras selama satu hari satu malam itu juga mengakibatkan satu rumah di Desa Sangkanmanik, Kecamatan Cimarga, longsor. (NTA) Post Date : 22 Maret 2006 |