|
Mataram, Kompas - Sedikitnya 125 unit rumah penduduk di empat kampung di Desa Rarang, Lombok Timur, 30 km arah timur Mataram, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, tergenang air Sungai Rutus yang mengelilingi permukiman warga. Akibatnya, sekitar 100 kepala keluarga mengungsi ke rumah tetangga terdekat karena rumah mereka yang tergenang untuk sementara tidak bisa ditempati. Sejumlah warga di lokasi kejadian, Rabu (23/11), menuturkan, meluapnya air sungai itu didahului dengan hujan sekitar pukul 12.30 hari Selasa. Lambat laun hujan kian lebat sehingga sungai selebar lima meter itu airnya makin meninggi. Puncaknya pukul 18.00 saat air sudah mencapai ketinggian satu hingga dua meter diukur dari halaman rumah warga. Air berangsur-angsur surut mulai pukul 20.00-21.00, meski luapan air demikian mendadak, membuat penduduk panik sehingga tidak ada kesempatan menyelamatkan harta benda mereka. Bahkan, barang dagangan para pedagang di pasar desa itu ikut hanyut dan terendam karena jaraknya cukup dekat dengan alur sungai. Begitu pula dengan permukiman yang terendam, lokasinya memang di tepi sungai itu. Menurut Sekretaris Desa Rarang Lalu Parlan, empat kampung yang terendam air selama tujuh jam itu adalah Gubuk Ketemuk (70 rumah), Gubuk Odang (12), Gubuk Kebobbelek (38), dan Gubuk Kaliaga (5). Kerugian ditaksir Rp 133 juta. Karena rumahnya tergenang, penduduk akhirnya mengungsi. Pengungsian itu terpaksa dilakukan, kata Muslim dan Mahruf, warga Gubuk Ketemuk, karena rumah yang umumnya bangunan permanen itu harus dibersihkan dari tumpukan sampah dan lumpur yang menggenangi lantai. Sebagian siswa pun kemarin tidak masuk sekolah karena pakaian maupun buku-bukunya basah dan hanyut. Sungai Rutus adalah muara dari sejumlah sungai di Lombok, di antaranya Sungai Babak. Banjir ini juga disebabkan embung yang meluap di Dusun Bingkok, Lombok Tengah, ditambah hujan yang turun cukup lama, dan sempitnya badan sungai itu. Untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum warga yang rumahnya terendam air, aparat Kantor Desa Rarang mulai meminta sumbangan kepada warga sekitar desa berupa beras, gula, dan lainnya. (RUL) Post Date : 24 November 2005 |