Rumah di Sepanjang DAS Ciliwung Terendam

Sumber:Kompas - 13 Maret 2008
Kategori:Banjir di Jakarta
 

JAKARTA, KOMPAS - Ribuan rumah di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung terendam banjir kiriman pada Kamis (13/3) dini hari ini menyusul ketinggian permukaan air Bendung Ciliwung Katulampa di Bogor Rabu (12/3) pukul 19.00 mencapai 160 sentimeter, tertinggi selama tahun 2008.

"Ketinggian air sempat 160 sentimeter pada pukul 19.00. Tapi pukul 21.00 turun lagi menjadi 100 meter. Kami tetap dalam situasi siaga," kata penjaga Bendung Ciliwung Katulampa, Andi Sudirman, Rabu malam.

Warga Jakarta yang tinggal di sepanjang DAS Ciliwung diminta waspada. ”Daerah yang akan terendam banjir kiriman adalah Kampung Melayu, Kalibata, Rawa Jati, Kebon Baru, Cawang, Bukit Duri, Bidaracina, Matraman Dalam, Kwitang, Jati Pinggir, Jati Pulo, dan Tomang Rawa Kepak,” kata petugas Crisis Centre DKI Jakarta, Basuki dan staf Humas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rinta A Imron, semalam.

"Limpahan air dari Bogor hampir dipastikan menggenangi sebagian wilayah Jakarta, pada Kamis antara pukul 03.00 hingga 04.00," kata Basuki.

Data Crisis Center hingga Rabu pukul 20.30, ketinggian air di Pintu Air Depok mencapai 200 mdpl, dengan status siaga III. Ketinggian air di Pintu Air Manggarai masih 690 mdpl, normalnya 750 mdpl.

Limpahan air dari Bogor membutuhkan waktu sembilan jam untuk mencapai Jakarta, sedangkan dari Depok membutuhkan waktu enam jam.

Di Kelurahan Bukitduri, Jakarta Selatan, warga sudah bersiap-siap menanti banjir kiriman tiba.

Hujan deras Rabu sore menyebabkan sejumlah kawasan di Jakarta Selatan terendam hingga 120 cm. Banjir di Petogogan, Cipete Utara, Gunung, Kramat Pela, menyebabkan lalu lintas di Jakarta Selatan macet total.

Lalu lintas dari Jalan MH Thamrin dan Jalan Sudirman menuju arah selatan tersendat. Pengguna jalan dari Pejompongan menuju Kebayoran Lama melalui jalan arteri membutuhkan waktu dua sampai tiga jam. Kemacetan lalu lintas terjadi akibat terowongan Gandaria di Jalan Iskandar Muda tergenang sedalam sekitar satu meter.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Sayogo Hendrosubroto mengatakan, harus diusut mengapa pompa air di terowongan tidak berfungsi sehingga menlalu lintas terganggu.

”Kontraktor harus dipanggil dan segera perbaiki. Itu kan terowongan baru, mengapa mampet,” katanya. (RTS/NEL/SF/ONG/CAL/KSP)



Post Date : 13 Maret 2008