|
LEBAK - Ratusan hektare sawah dan rumah penduduk di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, terendam banjir akibat hujan yang turun sejak Minggu (1/1) hingga Rabu (4/1) dini hari. Tiga desa di kecamatan itu masing-masing Bayah Timur, Cisuren, dan Cimancak mengalami kerusakan parah akibat meluapnya Sungai Cimancak sejak hujan mengguyur wilayah itu. Namun banjir tersebut tidak menelan korban jiwa. Hal itu dikemukakan Camat Bayah, Evan Sopyan, saat dihubungi Pembaruan, Selasa (3/1). Ia mengakui, banjir yang cukup besar memorakporondakan rumah warga sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan berat. Di samping itu yang paling memprihatinkan ratusan hektare tanaman padi yang siap panen mengalami kerusakan yang cukup parah. Rumah warga terendam air setinggi 50 sentimeter. "Akibat bencana banjir itu, air dan lumpur menggenangi areal persawahan yang kondisi padinya sudah siap panen. Dampak dari banjir itu, padi milik petani dipastikan gagal panen. Kami sangat prihatin dengan kondisi warga yang terkena musibah banjir akibat luapan Sungai Cimancak itu," ungkapnya. Ia mengakui, pihaknya hingga kini belum bisa memastikan luas areal persawahan dan jumlah rumah warga yang mengalami rusak berat akibat diterjang bencana banjir itu. Namun, dari pengamatan sepintas, kata Evan, ratusan rumah warga dan ratusan hektare sawah terendam air akibat bencana banjir itu. Ditambahkan, pihaknya terus memantau perkembangan kondisi warga di sana, karena curah hujan cukup tinggi dan dikhawatirkan akan terjadi banjir susulan. Apalagi, sebagian besar wilayah Bayah dikelilingi daerah aliran sungai (DAS) Cimancak," jelasnya. Evan mengungkapkan, untuk warga yang rumahnya sudah terhanyut dan rata dengan tanah, untuk sementara diungsikan ke kantor desa setempat dan rumah penduduk yang selamat dari bencana banjir. Sementara untuk kebutuhan pangan dan sandang para pengungsi, pihaknya mengaku sudah mengajukan bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak. Secara terpisah, sejumlah petani di Desa Cisuren, Ahmad (50) dan Sobari (45) mengungkapkan, mereka tidak bisa berharap terlalu banyak dari padi yang siap panen tetapi terendam banjir itu. " Kami tidak bisa berbuat banyak lagi selain menggigit jari menyesali perjuangan selama ini dalam mengerjakan sawah itu. Pasti sia-sia karena padi milik kami yang terendam banjir itu dipastikan gagal panen," ungkap Ahmad yang ditemani Sobari. Ahmad mengungkapkan, pihaknya hingga saat ini tetap berupaya untuk menyelamatkan sisa padi yang tidak rusak. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Ruchimat Sudrajat, mengatakan, berdasarkan hasil pendataan di lapangan sekitar 400 hektare sawah milik penduduk yang siap panen dipastikan gagal panen. Selain itu, tanaman padi yang baru berusia satu bulan pun banyak yang mengalami kerusakan berat. Ia mengaku telah berupaya untuk menanggulangi kerugian petani setempat, yakni dengan mengusulkan agar adanya bantuan bibit padi dari Pemerintah Provinsi Banten sebanyak 17.250 ton. (149) Post Date : 04 Januari 2006 |