|
MARTAPURA (SINDO) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) OKU Timur hingga kemarin masih dibanjiri warga yang menderita penyakit diare. Wabah penyakit diare menyerang Kabupaten OKUT. Rata-rata per hari, lima pasien mengidap diare menjalani rawat inap. Sedangkan, pasien diare yang harus melakukan rawat jalan ratarata 15–20 orang per hari. Kepala RSUD OKU Timur dr Sindang Iwari kemarin mengatakan, wabah diare belum masuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB). Sebab, serangan diare dinilai sebagai rutinitas biasa pada musim penghujan dan pancaroba. “Hingga kini belum ada korban jiwa. Diare ada dua macam, yaitu diare yang cukup berat sehingga harus dilakukan rawat inap dan diare ringan yang hanya dianjurkan rawat jalan,” ungkapnya. Dia menerangkan, meningkatnya jumlah pasien diare di RSUD bisa juga dipicu banyak warga yang memanfaatkan fasilitas berobat gratis dengan Jaminan Sosial Kesehatan (Jamsoskes) atau Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). “Rata-rata yang warga yang datang ke RSUD OKU Timur adalah warga Belitang dan sekitarnya.Tetapi, pihak puskesmas sendiri telah memberikan penyuluhan pola hidup sehat kepada masyarakat agar terhindar dari diare,”ujarnya. Penyakit diare disebabkan makanan dan minuman yang mengandung kuman bakteri.Warga dapat terkena penyakit tersebut apabila berada dalam wilayah di mana air minum dan makanannya tidak bersih sehingga mengandung bakteri penyebab diare. “Orang-orang yang tinggalnya pada wilayah tersebut sering meminum air ledeng yang mengandung bakteri, tetapi mereka tidak mengalami diare. Hal ini karena tubuh mereka sudah terbiasa dengan kuman,” ucapnya. Pola hidup tidak bersih, seperti kebiasaan buruk lupa mencuci tangan sebelum makan,bisa pula menyebabkan terjangkitnya penyakit diare.“Penyakit diare dapat dicegah dengan pola hidup sehat. Misalnya, jangan meminum air ledeng atau menggunakannya untuk menggosok gigi.Jangan minum air dalam botol jika segel pada botol sudah rusak. Jangan gunakan es,kecuali Anda yakin bahwa es tersebut terbuat dari air matang atau yang telah dimurnikan,” katanya. Selain itu,hindari meminum susu atau produk susu lainnya yang dibuat tidak melalui proses teknik sterilisasi melalui pemanasan sampai suhu tertentu sehingga mampu membunuh semua kuman bakteri di dalamnya. “Jangan makan buah atau sayuran mentah,kecuali buah atau sayuran mentah tersebut dapat dikupas dan Anda sendiri adalah orang yang mengupasnya. Jangan makan buah salad yang dipotong-potong. Jangan makan selada atau sayur mentah yang rindang atau berdaun banyak, seperti bayam,” papar Sindang. Sindang juga mengimbau warga agar tidak memakan ikan atau daging mentah atau setengah matang. “Sebaiknya jangan makan makanan yang dijual di jalanjalan karena Anda tidak tahu apakah air yang digunakan bersih dan sehat atau diolah dengan cara yang benar, bersih,dan sehat,”katanya. Sebelum mengonsumsi makanan dan minuman,warga harus memastikan semuanya sudah matang. “Pada saat bepergian pada tempattempat yang tinggi dengan ketinggian lebih dari 6.562 kaki, didihkan air yang akan Anda konsumsi selama 3 menit,”ungkapnya. Sementara itu, rata-rata pasien mengaku sangat terbantu dengan adanya pelayanan Jamsoskes atau Jamkesmas yang dicanangkan pemerintah saat ini. Salah seorang warga Gumawang Belitang,Mansur,32,merasa beban yang dideritanya menjadi lebih ringan karena sudah ada layanan berobat gratis. Warga yang menderita penyakit,seperti diare,kini bisa berobat gratis.“Kami sekeluarga sangat merasa terbantu dengan adanya Jamkesmas, ditambah pelayanan medisnya tidak bertele- tele,”ujarnya. (m marzuki) Post Date : 05 Februari 2009 |