|
Jakarta, Kompas - Rumah Sakit Angkatan Laut atau RSAL dr Mintohardjo di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, masih tutup dan hanya membuka klinik gawat darurat untuk penanganan pertama saja karena bangunan utama masih terendam banjir luapan Kali Krukut. Kepala RSAL Mintohardjo Kolonel Laut (K) Sakti Hoetama menjelaskan, 125 pasien berhasil dievakuasi sejak pekan lalu dan telah dirujuk ke rumah sakit lain. Sebagian pasien anggota TNI AL dirujuk ke RS Marinir di Cilandak. Ada pasien yang dirujuk ke RS Harapan Kita dan pelbagai rumah sakit lain. Peralatan berteknologi tinggi, seperti alat scan dan radiologi, tidak dapat diungsikan sehingga terendam banjir yang mencapai ketinggian 130 sentimeter. Demikian pula ranjang dan perlengkapan lain di lantai satu terendam. "Air nyaris tidak mengalir dan listrik sudah putus sejak beberapa hari," ujar Sakti. Dalam pantauan di kawasan Bendungan Hilir, kawasan di depan RSAL sepanjang Jalan Bendungan Hilir hingga persimpangan Jalan Danau Tondano masih terkepung banjir yang mencapai ketinggian satu meter. Sejumlah warga korban banjir meminta sumbangan di sepanjang jalan. Posko kesehatan didirikan oleh TNI Angkatan Darat dan kepolisian di dekat persimpangan Jalan Danau Tondano dan Asrama Polisi Wanita di Bendungan Hilir. Di dalam kompleks RSAL Mintohardjo, para staf terlihat sibuk bekerja dan bergerak dari gedung yang terendam ke bagian belakang RSAL. Saluran air di tengah kompleks RSAL terlihat penuh. Untuk mencapai RSAL Mintohardjo tanpa hambatan banjir harus melalui Jalan Danau Poso di dekat Fly Over Taman Ria di seberang Jalan Gerbang Pemuda-TVRI. Pasokan obat cukup Menurut Sakti, banjir mulai melanda RSAL Jumat dini hari pekan lalu saat hujan deras melanda Jakarta. Saat ini pasokan obat di apotek masih memadai. Fasilitas lain, seperti Laboratorium Kedokteran Gigi (Ladokgi), tetap buka seperti biasa karena berada di bagian belakang RSAL yang tidak terkena banjir. Hingga kini masih ada sepuluh pasien yang masih tinggal walau sudah sembuh. Mereka terpaksa tinggal di RSAL karena rumah mereka terkena banjir. Untuk pengamanan kompleks Mintohardjo, sejumlah pasukan Marinir TNI AL berjaga-jaga. Mereka menyiagakan dua inflatable rubber boat (perahu karet) di lokasi. (ong) Post Date : 07 Februari 2007 |