|
GRESIK – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan dana sekitar Rp121 miliar untuk membangun 11 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Jawa Timur (Jatim). Keberadaan SPAM ini akan menambah 30.000 akses sambungan rumah. Dana pembangunan itu berasal dari APBN dan APBD provinsi dan kabupaten/ kota. Ke-11 SPAM itu kini telah dioperasikan dan tersebar di sejumlah daerah di Jatim. Di antaranya di Pulau Mandangin, Kabupaten Sampang; Gresik,Lamongan, Jember dua SPAM,Madiun,Kediri,Pacitan dua SPAM, Blitar dan Tulungagung. Keberadaan SPAM ini merupakan upaya pemerintah pusat untuk mencapai target program Millennium Development Goals (MDGs) 2015 yakni 68,87% penduduk memiliki akses terhadap air minum.Kemudian sekitar 41,03% penduduk memiliki akses terhadap air minum perpipaan. ”Jatim saat ini telah mencapai tingkat 62,66% untuk akses aman air minum untuk masyarakat. Sedangkan target MDGs bidang air minum nasional mencapai 73% di 2015,”ujar Menteri PU Djoko Kirmanto di sela peresmian 11 SPAM di Instalasi Pengelolaan Air Minum (IPA) di Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik,kemarin. Pembangunan 11 SPAM ini memanfaatkan berbagai sumber air yang tersedia,seperti air sungai, mata air, sumur serta SPAM rintisan (pilot project) di Pulau Mandangin, Sampang. SPAM pilot project memanfaatkan sumber air laut dengan pengolahan teknologi sistem Sea Water Reserve Osmosis (SWRO) tanpa bahan kimia. Pemerintah pusat sendiri mengalokasikan dana Rp11,8 triliun untuk pencapaian target MDGs 10,7 juta jiwa atau sekitar 2 juta sambungan rumah yang diprioritaskan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU pada periode 2010-2014 juga telah menyusun program Percepatan Pencapaian MDGs Bidang Air Minum dan Sanitasi. Di antaranya, penyediaan air minum perkotaan di 820 IKK,577 kawasan MBR/SH/rusunawa dan 100 kawasan khusus serta kegiatan penyediaan air minum pedesaan di 2.340 desa rawan air. Kemudian pembangunan Pamsimas di 2.310 desa, pengembangan prasarana dan sarana air limbah Sistem Off Site di 11 kota, pengembangan kegiatan persampahan dan program dana alokasi khusus (DAK) air minum dan sanitasi. Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengungkapkan, di Jatim masih banyak desa yang belum akses air minum yang memadai.Namun, dalam tiap tahun, jumlahnya terus menurun.Tahun 2010, di Jatim terdapat 679 desa dari 8.506 desa di Jatim yang tidak mendapat pasokan air minum. Angka ini kemudian menurun di tahun 2012 menjadi 153 desa. Mayoritas desa ini berlokasi di kabupaten Pacitan,Trenggalek dan Tulungagung. ”Dengan adanya SPAM maka jumlah desa dan warga yang mendapat air bersih makin banyak,”katanya. lukman hakim Post Date : 11 Agustus 2012 |